Dicintai oleh orang yang kita cintai merupakan anugerah terindah. Namun bagaimana bila kita dicintai oleh orang yang tidak kita cintai, tapi cintanya sungguh besar bahkan melebihi cinta pasangan kita? Pernahkah hal itu terjadi pada anda? Tentunya gak ada yang mau ngaku khan? Sama dong... hehehe...
Ngomongin soal cinta memang asyik! Tulisan ini dapet ide dari seorang sahabat. Namanya Nurul (bukan nama sebenarnya) Ia baru saja curhat. Ceritanya lumayan seru untuk di simak. Ia sedang kebingungan karena dicintai oleh 2 pria sekaligus (selain suaminya, nah looh!)
Nurul kemudian menceritakan kegundahannya:
"aku lagi bingung nih! Dulu sewaktu masih gadis, saat orangtuaku menghendaki aku untuk segera menikah, aku merasa jodohku entah kapan dan siapa. Blasss gak kepikiran bakalan kawin ama cowok yang mana. Yang ada hubungan cintaku putus terus!"
Inget banget kata-kata ibuku "Ingat usiamu, nduk! Jangan sampai usia 30 tahun kamu belum nikah. Apa kata orang, dikira kamu perawan tua, gak laku-laku. Padahal wajahmu manis. Ini pasti kamu yang pilih-pilih. Atau kriteriamu terlalu tinggi. Ingat nduk, kita ini dari keluarga biasa-biasa saja. Jangan bermimpi mau dapetin pangeran. Terkadang kita perlu cermin untuk mengingatkan diri"
Entah kenapa dulu itu dapetin 1 pacar aja susahnya minta ampun. Sekarang setelah menikah dan punya 1 orang anak, mengapa cinta itu datang bertubi-tubi kepadaku? Ada apa sih ini? Kemana saja sih cowok-cowok itu sewaktu aku masih gadis? Kenapa baru sekarang mereka menyatakan cinta kepadaku? Padahal mereka tahu, aku ini siapa! Aku ini istri orang! Udah punya anak pula. Sekalinya cinta datang, kenapa borongan gini sih! Padahal aku gak pesen loh sama Tuhan. Ini 2 cowok sekaligus! Yang satu teman SMA ku, yang satu lagi kakak kelasku waktu kuliah."
Aku tersenyum saja melihatnya bersungut-sungut. Lahh emang kamu istri orang, emangnya istri monyet! Kataku sambil terkekeh-kekeh. Nurul ikutan ngakak. Aku katakan kepadanya, jangan Ge-eR dulu buuu... Emangnya cowok-cowok itu beneran cinta sama kamu. Inget ya, cowok itu emang paling suka ngejar ibu-ibu yang masih fresh kayak kamu. Mereka gak bakalan dikejar tanggung jawab. Kenapa? Karena kamu itu istri orang (sekali lagi, bukan istrinya monyet loh!) mereka bisa "pakai" kamu tanpa ninggalin "jejak". Ngerti khan maksudku?
Nurul terdiam beberapa saat. Maksudnya? Iyalah... mereka itu sudah punya anak dan isteri. Apalagi yang mereka cari? Mereka cuma butuh bersenang-senang. Having Fun! Just Sex! Not more! Nurul mengernyitkan dahinya. Ahh sok tahu kamu...! mereka cinta koq sama aku. Aku tertawa mendengar kata cinta yang Nurul ucap barusan. Cinta? Gila aja kali ngomong cinta hare gene...! Mereka itu menawarkan cinta hanya untuk mendapatkan tubuhmu saja. Ingat itu. Cuma tubuh kamu. Setelah itu, bye-bye love!
Ingat ya bu, cowok yang menyatakan cinta kepada cewek, dalam kondisi sama-sama telah memiliki pasangan, cuma seks yang mereka cari. Percaya sama aku. Boleh taruhan deh! Nurul menghela nafas panjang. Gitu ya bu? Ya emang gitu! Kataku. Aku bertanya kepada Nurul, memangnya cowok-cowok itu punya kelebihan apa dibanding suamimu?
Nurul bilang, "mereka perhatian dan sayang banget aku". Alahh... Klise! Dulu suami kamu juga begitu khan? Pliss deh, jangan cari masalah! Lihatlah keluargamu. Kamu hidup nyaman dan bahagia. Jangan terbuai oleh kata cinta cowok-cowok itu. Mereka begitu karena mereka punya misi. Ingin mendapatkan kamu. Setelah kamu terima cintanya, otomatis kamu akan sukarela memberikan tubuhmu. Itu yang mereka inginkan. Camkan itu! Ucapku dengan nada tinggi.
Nurul bergidik. Ia merasa seperti aku tampar barusan. Iya sih, bener katamu. Apa yang aku cari ya? Trus aku harus gimana menghadapi mereka? Ya cuekin aja! Masa cuma begitu aja sih sarannya, kata Nurul. Ya trus maunya gimana? Mau pake pengumuman? jangan hubungi aku lagi ya! Atau jangan BBM aku lagi ya! Udah ahh, gak usah dibuat ribet. Satu hal yang kamu harus inget, cintanya cowok yang sudah berkeluarga itu bukan cinta beneran, tapi cinta berbalut nafsu. Memangnya kamu mau dijadikan mesin untuk menyalurkan hasrat mereka? Nurul pun berteriak... "iiiihhh.... Amit-amiiiittt deehh...!!"