Suasana terik masih sama persis seperti hari-hari sebelumnya, panas yang sangat menyengat. Seperti mau membakar bagi siapa saja yang terkena sinarnya. Padahal ini baru jam sepuluh pagi gumanku dalam hati. Andai bukan bulan Ramadhan, ingin sekali rasanya memesan es teh atau es campur untuk melepaskan dahaga yang begitu melekat. Pasti nikmatnya luar biasa, dan bisa menghilangkan dahaga yang mulai menjalari sekujur tubuhku.
Tak berapa lama, aku sudah tiba di Raudhatul Athfal milik kami. Raudhatul Athfal adalah sekolah setingkat dengan Taman Kanak-Kanak, tetapi perbedaannya  dibawah  Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi jika TK dan RA di bawah naungan Kementerian Agama. RA Az-Zuhdi  kami dirikan sekitar delapan tahun yang lalu. Lokasi RA kami tepatnya di Jalan Kamandanu Majapahit, kalo dari tempat tinggal kami sekitar lima menit perjalanan.
Setelah sampai di depan pagar, disambutlah diriku oleh beberapa anak dengan senyum khas mereka ada yang sibuk berlari, bermain ayunan, ada juga yang bermain perosotan. Inilah dunia anak-anak, bermain adalah kodratnya. Kemudian muncullah istriku "yok sayang" ujarku.
"umi, dek mamal nak pecah puaso sayang katonyo"
Umi dek Akmal mau batal puasa katanya. Ujarku pada istri. Istriku senyum-senyum
"jadi la batal puaso dek amal" belum jawabku !
Selang beberapa menit sampailah kami di rumah, dek Akmal langsung berlari dan memelas ke arahku
 "boleh dak bi"
"Cubo adek tanyo samo umi sayang" dan sambil berurai air mata dek akmal
 "umi boleh dak adek pecah puaso sekali be" apa jawab umi !