Mohon tunggu...
Peri Saputra
Peri Saputra Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Guru Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan bersama Keluarga (H 2)

4 April 2022   16:27 Diperbarui: 4 April 2022   16:46 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menutup malam ini dengan  sayup sayup terdengar iringan suara tadarus alqur'an saling bersahut-sahutan menenangkan setiap jiwa-jiwa yang hampa, tak berapa lama terlelap  dalam dekap malam yang begitu syahdu. Karena malam ini malam kedua ramadhan, seandainya seluruh bulan itu adalah ramadhan maka tak akan ada rindu yang seberat ini. Ramdhan akan selalu kita rindukan karena ia datang dan akan pergi. Iya rindu itu akan sangat berat ketika yang kita rindukan telah tiada dan tak dapat berjumpa kembali.  

Jika bulan puasa tiba, setiap keluarga pasti merasakan bahagia begitu juga bagi keluarga kami, ramadhan sangat menggembirakan. Karena  ada kebersamaan yang sulit untuk dilupakan, terutama pada saat  saling membangunkan antara adek, abang, ayuk, eno, yuk ulan, umi dan abi, kebersamaan saat makan sahur, begitu juga pada saat berbuka puasa. Kenangan ketika makan sahur bersama buah hati tercinta, orang tua, istri tentunya akan selalu memunculkan rindu dan kenangan yang tak terlupakan.

Menjelang waktu berbuka puasa si bungsu sudah sibuk mandi dan selesai mandi berlari ke arahku "Abi kapan kito kedepan" sabar yo sayang kito tunggu ayuk samo abang dulu, ujarku. Setelah selesai keduanya mandi abang dan ayuk sudah siap berangkat terlebih lagi dek amal yang sedari tadi sudah siap duluan. Sengaja ku ajak ketiganya berkeliling untuk sekedar mengurangi rasa lapar. Hal semacam ini memang sering kulakukan ketika menjelang berbuka puasa, karena si bungsu selalu bertanya "kapan kito buko" ujarnya ? Terbersit juga rasa iba ketika dek mamal bertanya demikian, maka  jawabaku "sabar, bentar lagi kito buko sayang"

Setelah beberapa lama mulai dari atm hingga pom bensin dan bekeliling, tibalah kami di penjual es tebu, ini minuman kesukaan dan favorit untuk yuk Ima. Karena sedari kecil sangat suka minum es tebu, berbeda dengan abang Adzka dan adek Mamal keduanya hobi minuman teh pucuk. "beli berapo yuk" ujarku "tigo bae bi" jawab yuk Ima, ternyata yuk ima membeli tiga bungkus es tebu bukan hanya untuk dirinya tetapi sekalian untuk kedua adiknya. Sesaat kemudian kami sudah berada di salah satu toko serba ada, abang dan adek langsung menuju minuman kesukaan dan jajanannya masing-masing. Kemudian kami menuju kasir dan meletakkan barang belanjaan ketiganya. Kukeluarkan uang satu lembar  dan memberikannya ke kasir. Selesai membayar ke kasir kamipun pulang dengan membawa jajanan mereka. Selama perjalanan pulang, lalu lintas padat luar biasa, setiap sudut jalanan dipenuhi penjual masakan siap saji dan setiap penjualnya menunggu pembeli yang datang. Dan Menunggu rizki yang telah ditetapkan buat mereka.  

dokpri
dokpri

Tak berapa lami tibalah kami di rumah tercinta, tak terlihat lagi rasa haus dan lapar ketiganya. Karena hari sudah mulai gelap dan mentaripun sudah hampir tenggelam. Kulihat di dapur berbagai masakan khas buka puasa sudah ada dan telah  dihidangkan oleh istri tercinta. Kemudian tepat pukul enam lewat tujuh belas menit sirena berbunyi "wiwwwwwwwwwwwwwwwwww" kemudian langsung disambut dengan suara adzan di setiap masjid. Ye yeeeeee yeeee hore waktu buka puasa telah tiba.

Yuk Ima, Babang dan dek Mamal langsung menuju ke dapur dan sudah berbuka puasa. Alhamdulillah ujarku semoga hari-hari berikutnya tambah mudah, karena hari pertama puasa memang sangat melelahkan  terutama bagi buah hati kita semua. Disebabkan hari yang begitu terik dan hujan yang sampai saat ini belum turun, sudah hampir dua minggu dalam hitunganku hujan belum turun. Ada sedikit rintik-rintik saja yang membasahi bumi menghilangkan sedikit dahaga bagi alam dan tumbuh-tumbuhan yang mulai kering kerontang. Suasana panas yang begitu menyengat membuat tenggorakan terasa begitu kering terutama untuk anak-anak.

Engah mengapa kali ini kembali teringat di saat buka puasa dan sahur malam tadi, ada satu tempat yang kosong dimana biasanya selalu ada yang mengisi tempat itu. Kami memanggilnya "nek nang" dan bagi anak-anak kami memanggilnya "puyang", yang biasanya selalu membersamai kami dan paling semangat ketika Ramadhan tiba. Tapi tidak kali ini, dan ini kali pertama kami puasa tanpa nek Nang. Dan kami tak pernah menyangka Nang akan secepat itu pergi dan meninggalkan kami semuanya. Pilu yang mendalam dan menyayat hati dan air matapun tak lagi dapat menggantikan rasa kesedihan kami.

Walaupun nek nang telah tiada, namun doa doa kami selalu menyertai nek nang. Nek nang akan selalu ada di tengah-tengah kami. Semangat beribadah terutama semangat sholat lima waktu dan menjalankan  puasa ramadhan akan kami pelihara sampai akhir hanyat ini. Terima kasih nek nang telah membersamai kami para cucu selama berpuluh tahun membersamai cicit-cicit nek nang. Tak dapat kami gambarkan kebahagiaan ketika nek nang bersama kami. Akan ada rindu yang begitu panjang tak pernah tuntas untuk nek nang, seiring lantunan doa-doa dari anak-anak, cucu, dan cicit nek nang. Semoga Allah menempatkan nek nang di JannahNya. Aamiin.

Datang dan pergi, kembali ataupun tak kembali. Bulan Ramadhan ini akan lebih terasa, karena Ramadhan telah memberikan berjuta kenangan dan sebuah kenyamanan dalam tiap keluarga. Mengajarkan cinta dan sayang antar sesama anggota keluarga terlebih lagi pada saat bulan ramadhan. Dan Ramdhan kali ini telah mengajarkan bahwa satu tempat yang telah kosong di keluarga kami dan tak akan pernah kembali lagi. Menegaskan kebersamaan yang tlah dilalui, syarat  akan makna yang mendalam.  Berharap kebersamaan yang pernah ada, Allah ridhoi dan akan dipertemukan kembali dalam mahligai yang indah yaitu di syurganya Allah SWT.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun