Sesuai dengan rekomendasi dari Konvensi Nasional Humas tahun 2021, bahwa HUMAS Indonesia harus memiliki proactive mindset dengan transformasi digital secara maksimal, inovatif, dan kolaboratif dengan pemangku kepentingan.
Jakarta, 1 April 2022 - PERHUMAS menyelenggarakan PERHUMAS Talk Episode I dengan tema "What Should Public Relations Know About Metaverse." Ajang ini merupakan salah satu langkah, dalam menyiapkan humas untuk beradaptasi, dan menghadapi berbagai perubahan, khususnya di era baru dalam dunia digital yaitu Metaverse.
Acara yang diselenggarakan pada Jumat, 1 April 2022 secara virtual, menghadirkan narasumber, diantaranya Pakar Branding Yuswohady, Â Chief Executive Officer Panenmaya Group dan Dewan Pakar PERHUMAS Pikukuh Pambudhiarto, dan Founder dan CEO Assemblr Hasby Asyadiq selaku, serta dimoderatori oleh Amelinda Fidella dari Corporate Communications Astra dan BPP PERHUMAS.
Dengan mengusung tema "What Should Public Relations Know About Metaverse" seorang praktisi HUMAS diharapkan mampu memiliki kesiapan dan dapat mempersiapkan strategi dalam menghadapi tantangan transformasi komunikasi digital. Hadirnya acara ini bertujuan mengenalkan istilah Metaverse dalam dunia komunikasi digital, mengeksplorasi pola komunikasi yang akan terjadi dalam dunia Metaverse, Bagaimana profesi HUMAS pada era Metaverse, mencari tahu apa yang akan terjadi apabila metaverse ini sudah benar - benar terjadi, dan  Komponen apa saja yang membentuk Metaverse.
Wakil Ketua Umum Bidang Pelatihan Kehumasan PERHUMAS Nurlaela Arief menyampaikan, asosiasi profesi kehumasan baik di Indonesia dan juga Global belum banyak mengangkat tema metaverse. "PERHUMAS merupakan yang pertama membahas topik metaverse ini. Dengan bangga menghadirkan tema metaverse ini, kami mengutamakan kapabilitas, kompetensi, kompetensi serta intelektualitas. Hal ini bertujuan, agar profesi HUMAS bisa selangkah lebih maju dari profesi lainnya. Kami meyakini hadirnya ajang ini diyakini mampu dapat memetakan apa saja tugas para praktisi HUMAS, yang dapat dimaksimalkan dalam metaverse, apakah di perencanaan, program, media ataupun evaluasi, khususnya Digital Public Relations."
Pakar Branding Yuswohady juga mengungkapkan, strategi seorang HUMAS dalam mempersiapkan strategi di era metaverse terbagi menjadi 3, yaitu virtual product placement, virtual brand partnership, dan story telling product of service descriptions. "Strategi virtual product placement, merujuk pada penempatan sebuah produk didalam berbagai media seperti film, acara televisi, atau game untuk kepentingan promosi, sedangkan untuk virtual brand partnership saat masyarakat mulai melek dengan dunia metaverse, praktisi humas harus peka untuk merancang campaign menarik yang berkaitan dengan metaverse, dan terakhir storytelling product of service descriptions seorang praktisi HUMAS harus memiliki kekuatan storytelling kuat yang umumnya digunakan dalam press release dan pitching untuk mengkomunikasikan visi dari brand atau perusahaan."