Teror Rumah Hantu
Judul Buku:Immortality of Shadow
Penulis:E. Rows
Penerbit:Penerbit DIVA Press
Cetakan:Cetakan Pertama,September2014
Tebal:264 halaman
ISBN:978-602-255-683-1
Dimulai dari keinginan Corey yang ingin mengajak pindah keluarganya ke rumah baru lantaran sudah tak kerasan lagi seatap dengan keluarga besar mertuanya. Semula ia merasa akan mendapatkan rumah yang akan segera menjadi tempat tinggal paling nyaman lantaran terletak di tempat terpencil dengan danau di bagian belakangnya. Begitulah setidaknya apa yang ada dalam benak Corey ketika diam-diam, tanpa sepengetahuan James—suaminya, ia mendapatkan rumah kuno di Boonville itu dari Mc Noir. Semula, James menolak keras saat Corey mengutarakan keinginan tentang rumah baru itu. Apalagi ketika kemudian ia tahu bahwa Corey sudah membeli rumah itu dengan uang simpanannya sendiri—tanpa persetujuan James pula. Namun begitu James kehilangan pekerjaan, dan atas desakan anak-anak pula, akhirnya, pada musim panas mereka pun berniat merasai rumah baru itu sebelum memutuskan untuk menetap di sana.
Peringatan sudah terbisik ke telinga mereka dari orang-orang sekitar perihal rumah dua lantai bergaya Tudor dengan halaman sangat luas itu. Bahwa sebelumnya, para penghuni rumah itu selalu hanya mampu bertahan di sana dalam waktu yang sebentar saja. Seorang lelaki tua juga meramalkan bahwa mereka hanya akan bertahan tak lebih dari seminggu di sana. Entah ada misteri apa, entah ada kejadian apa. Dave, pemuda asli daerah situ, yang kemudian menjalin hubungan ‘spesial’ dengan Eliana—anak tertua pasangan James dan Corey Golik, kemudian membuka semua rahasia yang tersembunyi dalam bangunan tua itu. Dimulai dari kematian Kim di danau belakang rumah. Ia melakukan bunuh diri akibat tak tahan karena selalu melihat keributan antara kedua orangtuanya dan hatinya dibuat hancur oleh kekasih yang ketahuan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Meluaplah emosi ayah Kim—seorang polisi yang bekerja di luar kota, dan menuduh tragedi itu terjadi akibat kecerobohan istrinya yang tak lagi mau mengurus rumah dengan baik. Lelaki itu kemudian membunuh istrinya sendiri dengan memanggangnya hidup-hidup dalam oven. Kegilaan itu berlanjut dengan anak laki-lakinya yang ia bakar hidup-hidup di ruangan bawah lantaran khawatir kejadian itu akan tersebar keluar (hal. 148).
Bayang-bayang kejadian buruk di masa silam itu terus meneror satu per satu para penghuni baru An Hammer. Dimulai ketika Janet menemukan ruang bawah di dalam kamarnya. Ia berbicara dengan seseorang yang mengaku bernama Dalal; lelaki kecil dengan wajah mengelupas bekas terbakar, dan tak seorang pun dapat melihatnya. Setiap malam Corey juga terganggu dengan suara-suara ketukan di pintu yang semula ia sangka adalah Janet yang mengidap somnambulisme (kelainan jalan-jalan saat tidur). Teror itu semakin menguat saat Rose sering dirasuki oleh sesuatu yang membuatnya kerap meracau tak karuan, mengamuk, dan memusuhi semua penghuni rumah. Rose selalu melakukan perbuatan yang mencerminkan perbuatan-perbuatan para penghuni rumah yang pernah mati mengenaskan di dalam rumah itu. Mula-mula Eliana, Corey, kemudian James sendiri baru percaya bahwa Rose telah dirasuki oleh arwah yang mati penasaran. Sayangnya, antara Corey dan James terjadi perbedaan cara dalam menangani masalah Rose. Corey, merasa semuanya akan lebih baik jika ditangani dengan kelembutan. Sementara James, sang ayah, justru seperti telah kerasukan arwah sang inspektur gila yang tega membakar anaknya sendiri. Nyawa Rose pun terancam. Semua kisah itu ternyata telah diketahui oleh Barry, saudara kembar Rose. Namun dapatkah Barry menyelamatkan semua orang yang dicintainya dari semua keburukan yang akan menimpa mereka?
Digerakkan dengan alur padat dan terjaga, penulis benar-benar mampu membuat pembaca merasa tercekam hingga akhir. Meski pada bagian awal novel ini terkesan lambat, namun pembaca akan ketagihan begitu telah masuk ke dalam kamar-kamar An Hammer yang menyimpan misteri. Kasih sayang antar sesama anggota keluarga itu harus berhadapan dengan arwah-arwah yang mati penasaran.*
(Diresensi oleh Nur Hadi, penulis yang tinggal di Desa Banyuputih, Kalinyamatan, Jepara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H