Mohon tunggu...
Pepi Perdiansyah
Pepi Perdiansyah Mohon Tunggu... profesional -

Humanis, simpel, social interest

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rahasia Allah di Balik Rumus Matematika

18 Desember 2013   00:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:48 3237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa yang aku lakukan, apa yang aku inginkan, apa yang aku beli, apa yang aku jadikan tujuan selama ini ternyata semakin jauh dari dari tujuan yang hakiki. Aku sering memberikan pertanyaan kepada anak didik dengan pertanyaan "Siapa saya, Untuk apa kita hidup, dan kenapa kita di hidupkan di dunia?". Sebetulnya pertanyaan-pertanyaan itu aku tujukan untuk diri aku sendiri, karena selama ini pun aku belum tahu betul apa jawa banya.

Suatu hari aku teringat akan sahabat dan pembimbingku yang bertanya seperti ini "kenapa (+ X + = +), (+ X - = +), dan (- X - = -)" . Saat itu aku bingung tidak tahu jawabanya karena terusterang aku sangat tidak suka dengan pelajaran matematika. Kemudah sahabat dan sekaligus pembimbing aku itu bilang bahwa kalau kamu belum tahu jawabanya, itu jadi pekerjaan rumah yg harus kamu temukan jawabanya!.

Dan aku baru tahu jawabannya dan menyadarinya bahwa jawaban dari pertanyaan rumus matematika ini adalah:

( + X + = +) yang kalau dilogikakan secara pemikiran dan kajian ilu ternyata menghasilkan jawaban seperti ini "Ketika kebaikan berada dalam waktu, tempat, dan orang-orang yang baik, maka hasilnya akan berlipat-lipat kebaikan" .

( + X - = - ) "ketika kebaikan berada dalam waktu, tempat, dan orang-orang yang kurang baik maka hasilnya akan berlipat-lipat keburukan. hasilnya akan di cemooh, dibilang sok idealis, dibilang sok malaikat dan bahkan dijauhi serta tidak tertutup kemungkinan orang yang membawa dan menyampaikan kebaikan akan dianiyaya.

selain itu analisisnya akan seperti ini:

Dari segi peribadi yang menyampaikan, perkataan dan tujuan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik, bahkan keburukan karena di barengi dengan kebencian bahkan dendam yang sangat besar ketika menyampaikan kebenaran itu.

yang ketiga

( - X - = +) Keburukan ditempat, waktu dan orang-orang yang kurang baik maka akan meluruskan dan memudahkan keburukan itu terjadi karena satu sama lain saling mendukung, namun dalam hal keburukan.

Ternyata aku baru sadar bahwa selama ini aku berada dalam rumus matematika yang kedua yaitu ( + X - = -). dimana aku selalu menyampaikan kebenaran ditempat, waktu, dan orang-orang yang kurang baik. serta dalam hal penyampaiannya aku selalu dibarengi dengan emosi yang negatif yaitu dengan amarah bahkan perasaan yang kesal dan dibarengi dengan dendam. Hasilnya sellau negatif, aku selalu di jauhi sama orang-orang di sekeliling aku.

Selain itu kenapa aku merasa bahwa Hari ini aku seperti terbangun dari tidur yang panjang, dan aku merasa bahwa apa yang selama ini aku lakukan hanyalah mimpi semata. Hari ini aku menemukan jawaban dari kajian ilmu matematik logika sekaligus dua rumus ilmu matematika. yaitu kenapa angka nol (0) itu ternyata lebih berharga ketimbang deretan angka matematika 1, 2, 3, sampai 9. Dan sedereta akngka itu tidak lebih berharga ketika dalam deretannya itu tidak ada angka nol (0) nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun