Mohon tunggu...
Pepi Perdiansyah
Pepi Perdiansyah Mohon Tunggu... profesional -

Humanis, simpel, social interest

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehancuran Indonesia Akibat Hilangnya Jatidiri Sebagai Manusia.

5 Januari 2014   08:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebenarnya ada dua tujuan penciptaan manusia yang saling terkait yaitu dijadikan khalifah dimuka bumi dan untuk beribadah kepada Allah. Tidak ada tujuan lain! Semua aktivitas, semuanya harus dalam rangka kedua peran kita ini. Sebagai khalifah dan sebagai hamba Allah. Untuk itu, Allah sudah memberi kita semua dengan potensi yaitu hati, akal, dan jasa yang cukup untuk memikul dua tugas ini. Selama kita memanfaatkan semua potensi yang kita miliki, kedua tugas ini akan terlaksana dengan baik.

Apa yang terjadi di Indonesia saat ini adalah, dimana para pemimpin (Khalifah) lupa akan satu hal yaitu Beribadah kepada Allah. Para pemimpin di Indonesia yang sudah mempunyai kecerdasaanya dan potensi akan kepemimpinannya yang luarbiasa tapi tidak di barengi dengan keimanan untuk senantiasa beribadah kepada Allah sehingga bangsa Indonesia mengalami serangkayan persoalan yang paling mendasar yaitu ketamakan.

Lupa akan dua hal ini menyebabkan para pemimpin di Indonesia menjadi tamaka. Dengan ketamakan maka bangsa Indonesia ini mengalami persoalan yang sangat menghawatirkan. Korupsi dimana-mana dari tingkat atas sampai tingkat bawah sudah menjadi kebiasaan dan bahkan sudah menjadi pembenaran dengan berbagai alasan.

Sistem kapitalisme yang sudah berkembang di negara indonesia ini sebenarnya juga adalah penghancuran jatidiri manusia yang sebenar-benarnya. dimana dengan sistem ini maka jati diri sebagai manusia yang mempunyai tugas sebagai khalifah dimuka bumi dan untuk beribadah kepada Allah menjadi hilang dalam diri manusia Indonesia.

Maka tidaklah heran ketika sekarang menghadap pemilu 2014 tidak akan memenuhi harapan dan tidak akan lebih baik selama masih mementingkan pada kepentngan yang dilandasi oleh ketamakan dan tidak melandaskan jati diri sebagai manusia seutuhnya.

Sebelumnya sudah terjadi peraktek ketamakan yang sudah di ponis oleh penegak hukum di kita, bahkan orang yang di tangkap itu tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang mengatasnamakan Agama dan menamakan Islam.

kejadian ini mengingatkan saya akan hancurnya kejayaan islam di konstantinovel di jaman para sahabat setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW kehancur bukan oleh orang-orang di luar penganut islam tetapi justru oleh orang-orang islam itu sendiri yang sudah lupa akan dua hal itu sehingga ketamakanlah yang menghancurkan kejayaan islam.

kehancuran kejayaan islam setelah itu mengalami penyebaran dan perluasan setelah peninggalan Nabi Muhammad SAW sampai ke negara Indonesia sekarang tiada lain penyebabnya adalah jauhnya dari dua hal itu sehingga ketamakan sudah mengakar dan sudah menjadi warisan ketidak sadaran kolektif bagi manusia Indonesia saat ini.

Akankah Indonesia akan menjadi lebih baik dengan orang-orang yang sudah ada sekarang? atau malah kita akan dibinasakan dan akan digantikan oleh orang-orang yang lebih baik?

Semoga kita tidak lupa akan jati diri kita sebagai manusia yaitu sebagai Khalifah dan untuk Beribadah kepada Allah.

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzaariyaat:56)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun