Hingga saat ini saya terlah menemukan alasan tepat kenapa perempuan desa seperti saya harus bersekolah tinggi. Alasan pertama dan yang paling kuat adalah ingin memberikan contoh yang baik kepada adik saya, adik pasti mencontoh apa yang dilakukan kakaknya. Apabila kakaknya berhasil maka adiknya akan termotivasi untuk maju. Alasan kedua mungkin karena laki -laki.Â
Pembaca yang budiman pasti dah tau lah. Jadi laki laki pasti akan memilih yang terbaik untuk anaknya kelak. Seperti ibu yang akan mendidik anaknya. Hehehe.Â
Alasan selanjutnya mungkin karena saya ingin memberikan kontribusi terhadap daerah saya. Ada semboyan "bali deso bangun deso" yang artinya kembali ke desa untuk membangun desa.Â
Hemm.. seperti saya ingin mencari ilmu yang nantinya bisa saya gunakan untuk membangun pemerintahan desa saya agar lebih baik dan terarah.
Alasan selanjutnya yaitu ingin mencari pengalaman. Saya adalah orang yang suka dengan hal hal baru dan tantangan. Keinginan untuk mencari suasana baru dan lingkungan yang baru.Â
Ada tantangan tersendiri ketika mencoba beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Tetapi harus ingat ada perumpamaan "dimana kaki berpijak disitulah langit dijunjung".Â
Suatu hal yang tidak akan saya lupakan, dimanapun saya berada pasti kita harus beradaptasi dengan lingkungan tersebut baik dalam segi budaya, adat, kebiasaan maupun sikap masyarakatnya.
Dan alasan yang terakhir dan akan selalu saya ingat tiap saya berangkat ke sekolah yaitu saya ingin merubah keluarga saya. Orang tua saya adalah seorang petani, jadi mau tidak mau dan walaupun ditentang dan diremehkan saya ingin merubah keluarga saya menjadi lebih baik. Jadi sudah tau kan kenapa perempuan harus kuliah, hehehe...
Selain untuk dirinya sendiri, tidak lain juga agar dihargai orang lain. Karena sekarang sudah ada hak perempuan untuk dapat melanjutkan pendidikan maka manfaatkan selagi masih bisa.Â
Apapun yang pembaca ingin lakukan, maka lakukanlah. Jadilah kupu-kupu yang akan siap terbang kapan saja dan terbang kemana saja sesuai keinginan. #jatinangor,22 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H