Mohon tunggu...
Perdana Gutomo Putra
Perdana Gutomo Putra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Teknik Sipil Undip\r\nWakil Ketua Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro 2011.\r\nSaat ini sedang mengerjakan Tugas Akhir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jalur Kritis Semarang-Magelang

2 Maret 2012   00:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:39 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi malam seperti biasa dalam perjalanan ke Semarang, saya melalui jalan ruas Magelang - Bawen. Bagi yang sudah terbiasa melakukan perjalanan melewati ruas jalan tersebut pasti sudah terbiasa dengan yang namanya kemacetan. ruas Pringsurat -Ambarawa memang sering sekali menjadi titik kritis kemacetan dan kecelakaan. Kontur yang berbukit-bukit membuat jalan pada ruas tersebut berkelok dan menanjak ataupun menurun pada kemiringan yang besar.

Kemacetan biasa terjadi ketika tanjakan, banyak truk-truk besar yang kesulitan untuk menanjak, sehingga harus berjalan dengan sangat pelan, sementara kendaraan dibelakangnya tidak dapat menyalip, mengingat jalur tersebut hanya terdapat dua lajur sehingga ketika dua arah ramai maka tidak ada kesempatan untuk menyalip truk yang berjalan amat pelan tersebut. memang pada beberapa tanjakan telah terdapat lajur pendakian (tambahan satu lajur untuk kendaraan berat yang tidak kuat menanjak), namun sebenarnya pada beberapa tanjakan kecil juga cukup curam sehingga truk berjalan lambat pula, meskipun secara teori tanjakan kecil tersebut belum butuh lajur pendakian.

Sedangkan kecelakaan biasa terjadi pada daerah turunan. Kejadian bus/truk masuk jurang, kemudian truk yang 'nyruduk' kendaraan didepannya, kerap tarjadi pada daerah tersebut. saya sendiri ketika berkendara dengan sepeda motor, jika dibelakang saya ada kendaraan besar dengan kecepatan tinggi, lebih memilih untuk menepi, takut kalau ternyata kendaraan besar tersebut rem blong. Sehingga rasa aman berkendara seolah terenggut.

Ruas yang ramai tersebut cukup vital, mengingat menghubungkan antara Semarang dengan Magelang, Yogyakarta, Temanggung, dan kota-kota kabupaten lain di Jawa Tengah. arus barang dan manusia yang melewati ruas tersebut cukup banyak, dan rutin. Oleh karena itu perlu ada tindakan dari pemerintah pusat dalam menangani hal ini. Untuk arah Solo sudah dilakukan pembanguna jalan tol yang merupakan bagian dari tol trans jawa. Proyek Tol Semarang - Solo sudah dalam pelaksanaan, namun untuk ruas menuju Yogyakarta baru dilaksanakan proyek SRIP (Strategic Road Infrastructure Project) yaitu ruas Magelang - Keprekan denganpelebaran maksimal menjadi 4 lajur dan median pada ruas tersebut.

Perlu ada tindakan untuk menangani ruas Bawen-Magelang ini, seandainya belum mampu dibuat 4 lajur, minimal ditambahkan lajur-lajur pendakian pada beberapa titik tanjakan. Demi terciptanya rasa aman berkendara dan transportasi yang lebih efisien dari dan menuju Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun