Mohon tunggu...
Heru Perdana
Heru Perdana Mohon Tunggu... -

Menulis adalah "sarana Pembebasan" Jiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jebakan-Jebakan Kesepian

15 November 2011   03:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bicara tentang kesepian, tidak seorang pun di antara kita yang mau merasaknnya dalam kehidupan ini. Bagi kita, mungkin saja kesepian adalah sebuah kata yang terdengar sangat mencekam dan terkesan menakutkan. Kesepian merupakan akibat dari sebuah sebab dari dalam diri dan pikiran kita sendiri. Kesepian hanyalah akibat dari proses perjalanan kehidupan yang tidak tertata dengan rapi dan pemikiran yang sempit. Munculnya kesepian itu karena kesalahan dalam menjalani dan memandang kehidupan. Banyak hal yang menyebabkan kita terjebak ke dalam jurang kesepian. Sebab utamanya adalah diri dan pikiran kita sendiri. Yang jelas kesepian itu diciptakan. Dan diri kita lah penciptanya.

Seringkali kesepian ini tidak pandang buluh untuk menghinggapi mangsanya. Kesepian tidak akan pandang status sosial dan jabatan kita jika ingin mampir dalam kehidupan kita. Siapa pun kalau tidak hati-hati akan mudah terjebak ke dalam jurang kesepian ini, karena cikal bakalnya sudah ada tersimpan rapi dalam diri dan pikiran kita. Bahkan orang yang berilmu pun tidak luput dari bayang-bayang jebakan kesepian. Ketika mereka telah sampai pada satu titik di mana mereka tidak lagi peduli pada keadaan sekitarnya. Maka dengan gaya hidup yang seperti itu, mereka pun akan dengan sendirinya mulai terasing dari lingkungannya. Pada situasi kehidupan seperti itulah hantu kesepian mulai mengerogoti jiwanya. Jiwanya akan terasa hampa dan gersang. Selanjutnya hidupnya akan terasa hambar dan tak berwarna.

Ketahuilah, orang yang berilmu tidak akan otomatis bahagia. Orang berilmu yang bahagia adalah mereka yang mau membagi ilmunya dengan orang yang ada di sekitarnya dan mereka yang memberikan manfaat sebesar mungkin bagi lingkungannya. Jika tidak demikian, maka penjara kesepian akan terus mengerogoti jiwanya. Sejatinya, orang yang berilmu dan mau berbagi tidak akan pernah merasa kesepian. Bahkan ketika mereka sudah tiada pun kebaikan ilmu yang mereka bagi akan tetap berada dalam keramaian dan selalu dikenang. Hanya orang kikir dan sombong dengan ilmunya yang akan terjerembab ke jurang kesepian ini.

Selanjutnya, kemajuan teknologipun ikut andil dalam dalam membuat kita terbelenggu oleh penjara kesepian. Bagaimana tidak, dengan pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini akan membuat kita mengurangi akses pertemuan secara langsung dengan orang lain. Handphone dan internetlah yang menjadi biang kerok dari semua itu. Televisi, laptop dan komputer pun ikut menawarkan gerbang menuju jebakan kesepian kepada kita. Kita mungkin terlalu asik dengan semua barang-barang itu. Ketika semua barang-barang hasil dari kemajuan teknologi tadi sudah mampu merenggut sebahagian besar waktu kita untuk berinteraksi dengan keluarga, teman, sanak saudara dan orang lain, maka tanpa kita sadari kita akan terjebak dalam jebakan kesepian.

Ternyata begitu banyak sebab yang membuat kita terjebak ke dalam jurang kesepian. Ketergantungan yang berlebihan pada sesuatu, entah itu benda, uang, atau orang yang kita sayangi juga akan menyebabkan kita mudah terjerat oleh jebakan kesepian.

Anak yang terlalu bergantung kepada orang tuanya, istri yang terlalu bergantung kepada suaminya, atau seseorang yang terlau bergantung pada sahabatnya  akan merasa canggung jika semua itu pergi meninggalkan mereka. Hidup mereka akan kacau bagaikan sudah tidak ada lagi harapan dalam hidup mereka. Kalau sudah begini, hantu kesepian akan segera menghinggapinya dan mengerogotinya. Hidupnya akan terasa sempit dan tidak nyaman karena sudah terbiasa bergantung kepada orang lain.

Sadarilah, bahwa kehidupan ini dinamis dan selalu akan mengalami perubahan. Dalam perubahan itu kehilangan dan ditinggalkan orang yang kita sayangi yang biasa kita jadikan tempat bergantung adalah bagian dari perubahan itu. Perubahan itu pasti akan mewarnai kehidupan kita. Jadi jangan terlalu bergantung dengan orang lain, jika tidak ingin terbelenggu jebakan kesepian.

Begitu juga dengan mereka yang sudah terbiasa terlalu bergantung pada uang, dan harta benda juga sangat rentan terjebak belenggu kesepian. Ketika suatu saat nanti uang dan harta benda yang mereka miliki habis atau hilang karena berbagai sebab, mungkin karena kehilangan, kemalingan, musibah atau bencana alam atau sebab-sebab lainnya. Maka mereka akan langsung terjebak pada situasi yang disebutkesepian. Karena mungkin saja kehilanagan harta benda itu akan menyebabkan istri, suami, saudara, teman dan segala sesuatu yang dimiliki akan beransur-angsur meninggalkan kita. Sebelumnya mereka sudah terlanjur terlalu tergantung pada uang dan harta benda yang dimilikinya serta memanjakan orang-orang terdekat mereka dengan semua itu. Setelah semua berlalu, hidup mereka akan terasa hambar dan tidak bermakna lagi. Jadi, jangan terlalu tergantung dengan sesuatu jika anda tidak ingin terjebak ke dalam jurang kesepian.

Kesepian itu memang diciptakan dan celakanya diri kitalah penciptanya. Maka mulai saat ini berhentilah menciptakan jebakan-jebakan kesepian dalam diri kita, agar kita bisa lebih menikmati hidup dan hidup dalam kebahagian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun