Dr. Perdana Wahyu Santosa
Pergantian Menteri Negara BUMN merupakan keniscyaan belaka. Mustafa Abubakar terkendala kesehatannya. Dahlan Iskan (DI) dipilih sebagai penggantinya dan Institusi Kajian Independen Sabang Merauke Circle (SMC) memberikan apresiasi atas keputusan ini meskipun kesehatannya sempat terkendala. DI mempunyai naluri bisnis dan manajemen yang baik saat memimpin grup bisnis Jawa Pos maupun PLN. Semangat kerja, nasionalisme, profesionalisme dan serta kesederhanaannya tidak perlu diragukan lagi. Kami menilai DI dapat lebih cepat menggerakkan perekonomian masyarakat melalui efisiensi dan ekspansi bisnis BUMN agar terus meningkatkan setoran pajak dan dividen yang lebih besar kepada pemerintah. Selain itu, masyarakat juga berharap DI dapat lebih tegas “melindungi” BUMN dari intervensi politik dan penjarahan kroni-kroni para politikus.
DI juga dinilai SMC mampu memanage strategi IPO sekurang-kurangnya 20 BUMN yang potensial dalam 2-3 tahun ke depan agar lebih profitable dan menjalankan good corporate governance. IPO BUMN bertujuan untuk mengurangi risiko bubble pasar modal sekaligus mengendalikan hot money akibat capital inflow akibat dana "terpaksa" diinvestasikan pada emerging market seperti Indonesia akibat ketidakpastian ekonomi global. Aksi korporasi ini juga bertujuan agar BEI lebih efisien. Selain itu,DI juga dianggap mampu mengimplementasikan MP3EI yang terbagi dalam 6 koridor pusat ekonomi melalui BUMN-BUMN yang dikelolanya. Dengan demikian Kemen BUMN dapat secara aktif memperkuat pusat-pusat ekonomi yang ada (developed) serta menciptakan pusat-pusat ekonomi baru (developing) melalui sinergi antara keunggulan sektoral dan regional.
SMC menilai terpilihnya DI tidak menuai keraguan banyak pihak, kecuali masalah kesehatannya yang riskan karena beban kerja akan semakin berat. Publik berharap jangan sampai terjadi pergantian lagi hanya karena masalah kesehatan. Semoga DI sehat selalu dan terus berkarya bagi bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H