Mohon tunggu...
Pera Yunika
Pera Yunika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah sukses Hobi saya main bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agregat Ekuilibrium dan Hubungannya dengan Output Ekuilibrium dalam Ekonomi

10 Januari 2024   08:40 Diperbarui: 10 Januari 2024   08:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agregat Ekuilibrium adalah Ekuilibrium dalam ekonomi adalah, kondisi dimana titik harga suatu barang atau jasa terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dengan kewarganegaraan merupakan hasil kesepakatan diantara pembeli (konsumen) dan penjual(produsen), dimana kuantitas barang atau jasa yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Dengan kata lain Output equilibrium adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

Hubungan pengeluaran agregat dengan output ekuilibrium sangat erat kaitannya karena jika pengeluaran agregat dilakukan oleh rumah tangga maka akan terjadi output ekuilibrium, jika rumah tangga mengkonsumsi barang-barang hasil produk dalam negeri dengan harga yang seimbang atau ketersediaan di pasaran yang seimbang dengan jumlah yang diminta atau kegiatan ekspor atau impor barang di beli ataupun di jual sama dengan jumlah permintaan atau harga, maka dapat menyebabkan keseimbangan pasar.

Contoh hubungan pengeluaran agregat dengan output ekuilibrium adalah perusahaan perusahaan di seluruh Indonesia berinvestasi dengan membeli barang-barang modal, kemudian tenaga kerja, gedung, serta peralatan-peralatan yang bisa mendukung kegiatan usahanya atau dengan kata lain berinvestasi untuk mencari keutungan. Sedangkan Pemerintah berinvestasi bukan untuk kepentingan sendiri, melainkan untuk kepentingan masyarakat Indonesia, contohnya dengan mengalokasikan anggaran untuk membangun infrastruktur, pendidikan, pembangunan sumberdaya manusi, dan lain-lain. Investasi sangat berpengaruh kepada output agregat dan pendapatan agregat serta pengeluaran agregat yang direncanakan. Semisal pendapatan tinggi konsumsi juga akan semakin tinggi, kenaikan belanja pemerintah akan menyebabkan output agregat naik, tabungan dan investasi tersebut berperan untuk meningkatkan output agregat.

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah yang menyangkut pajak dan pengeluaran(belanja). Anggaran Defisit (Defisit Budget)/Kebijakan Fiskal Ekspansif adalah ketika pengeluaran negara lebih besar daripada penerimaan negara atau selisih antara jumlah yang dibelanjakan oleh pemerintah dengan yang dikumpulkan dari pajak pada suatu periode tertentu.Anggaran Surplus (Surplus Budget)/Kebijakan Fiskal Kontradiktif adalah kebalikan dari anggaran deficit, yaitu ketika penerimaan negara lebih besar daripada pengeluaran negara.Kebijakan ini biasanya dilakukan saat negara mengalami inflasi. Anggaran Berimbang (Balance Budget) adalah ketika pengeluaran negara dan pendapatan negara sama besarnya.

Grafik tersebut menjelaskan bahwa income tax menurunkan jumlah tenaga kerja yang berakibat after tax wage rate menurun dimana tingkat pekerja berada diangka 250 dan tingkat upah riil berada di angka 30 dan terus meningkat sehingga membentuk grafik yang naik.Hal ini berdampak pada income tax dalam labor market. Selain itu, adanya pajak penghasilan menunjukkan terjadinya peningkatan pengangguran yang cukup besar walaupun mungkin saja pemerintah melakukan ini untuk menutupi penambahan pajak karyawan/pekerja yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun