Mohon tunggu...
PERAWATI
PERAWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi saya adalah memasak dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri Positif dan Negatif Hurlock ( Studi Kasus Naila Agustina, Siswi SMA Al-Hasra Depok)

19 Desember 2024   22:26 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama narasumber

Pendahuluan

Masa remaja, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai "Adult", berasal dari bahasa Latin "adolescere", yang berarti "tumbuh menuju kedewasaan". Masa pertumbuhan ini merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang di dalamnya terjadi perkembangan  emosional, mental, sosial, dan fisik. Pada titik ini, remaja mulai berpikir  abstrak dan mampu mempertimbangkan berbagai kemungkinan dengan cara yang lebih kompleks. Tantangan utama bagi remaja adalah mencapai kemandirian emosional dan mengembangkan keterampilan intelektual yang mendukung keterampilan sosial melalui sebuah nilai oleh salah satu Psikolog terkemuka berkebangsaan Amerika Serikat, Elizabeth Bergner Hurlock-- atau yang biasa dikenal hanya dengan sebutan Hurlock--sebagai "Konsep Diri" (Hidayati, 2016: 137-138).

Sebuah nilai individu yang berupa gambaran milik seseorang tentang dirinya ini merupakan kombinasi keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk karakteristik fisik, psikologis, sosial, dan emosional, aspirasi, dan pencapaiannya. Dalam aspek pendidikan misalnya, seorang siswa mulai belajar berpikir dan merasakan dirinya  ditentukan oleh orang-orang di sekitarnya, seperti orang tua, guru, dan teman. Oleh karena itu, jika seorang guru terus-menerus memberi tahu siswa bahwa dia tidak cukup baik, lama kelamaan anak  akan mengembangkan citra diri di mana dia akan selalu merasa tidak mampu dalam melaksanakan tugas atau pengajaran.

Hurlock sendiri mengusulkan dua tingkat konsep diri dengan ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Konsep diri positif. Individu mengembangkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, harga diri, dan kemampuan untuk melihat diri mereka sendiri secara realistis. Kedua, evaluasi yang tepat terhadap hubungan dengan orang lain memfasilitasi penyesuaian pribadi dan sosial.

(2) Konsep diri negatif. Masyarakat mulai merasa tidak  mampu dan rendah diri. Keraguan dan kurangnya rasa percaya diri menyebabkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk.Psikolog Elizabeth Hurlock juga membagi konsep diri menjadi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. (Ihsan, 2018: 5-6)

Dengan demikian, berdasarkan sedikit uraian teori "Konsep Diri Hurlock" di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut secara empiris melalui sebuah observasi perihal konsep diri positif dan negatif dalam diri seorang remaja di lingkungan sekolah yang diduga cenderung memiliki konsep diri negatif oleh sebab lingkungannya.

Metode

Oleh sebab bentuk penelitian ini merupakan studi kasus terhadap salah seorang siswi, maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yakni peniliti mendeskripsikan objek penelitian dengan mengacu pada teori tertentu yang dalam hal ini adalah Teori Konsep Diri Hurlock.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam guna memahami persepsi siswa tentang diri mereka hingga faktor eksternal dan internal yang memengaruhi konsep diri positif dan negatif dengan pendekatan psikologis-sosiologis, karena konsep diri siswa tidak hanya dibentuk oleh faktor internal (psikologis) namun juga dibentuk oleh fakor eksternal (lingkungan sosial). Selain itu, juga dilakukan observasi langsung di lingkungan sekolah guna memahami objek penelitian lebih dalam serta sikapnya dalam proses pembelajaran.

Objek yang peniliti gunakan sebagai sampel penelitian adalah terhadap salah satu siswi kelas X SMA AL HASRA Depok bernama Naila Agustina (17) yang dipilih secara purposive sampling atau berdasarkan kriteria tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun