Mohon tunggu...
Octa Fiani
Octa Fiani Mohon Tunggu... -

Penaku adalah Senyumku...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Preman dan Hijabku

1 November 2016   15:13 Diperbarui: 11 November 2016   20:59 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uluran kain ini, bukan membuat aku semakin cantik. Lembaran kain ini untuk menutupi kecantikan ku. Karena banyaknya Keindahan yang di Anugerahkan Tuhan Kepadaku. Mataku, Hidungku, bibirku, wajahku, tubuhku, keseluruhan ini adalah milik Tuhan yang harus saya jaga. Berawal dari mimpi Buruk, Kiamat yang menghampiri hidupku menyelimuti ketakutanku setiap malam, 3x aku melihat lilitan kain ini menutupi tubuhku. 

Memberanikan diri untuk menutup aurat ini walupun masih banyak dosa yang masih berjalan. Dan tidak ada baju lain yang mendukung diriku untuk memakai hijab, karena masih SMA dan makan saja harus irit. Jarang mendirikan solat 5 waktu, saat mimpi ke tiga itu tiba, aku lekas mengambil wudhu solat subuh. Tentunya banyak intervensi dari kedua orang tua, bahkan kurang yakinnya lingkungan sekolah, tetangga yang mengingatkan jangan bermain dengan hijab ini. Saya hanya bisa tersenyum, tak mampu berkata apapun. 

Si Preman ini insaf setelah melalui gerbang sekolah yang dijaga oleh Guru Piket, ya itu branding saya di sekolah si Preman, Si Batak... haha (tak perlu dibanggakan). Namun Preman ini berprestasi disekolah tersebut. Allah telah memberikan aku jalan untuk memakai hijab ini, tentunya Dia akan mempermudah segala kesulitanku. Ya tidak pernah aku lupakan Rina dan Qurotul Aini yang mau memberikan Baju sekolah Lengan panjangnya dan hijabnya untuk ku pakai setiap hari. Kemudahan itupun bukan hanya detik itu, melainkan setiap hidupku sampai hari dimana aku ditolak saat melamar pekerjaan, sebuah swalayan yang memang tidak mau menerima pegawai yang berhijab. Saat itu tahun Hijab belum seramai sekarang, belum bisa diterima di khalayak perusahan sekarang. Hanya karena Hijabpun aku harus menggadaikan hijab ini "Tidak". 

Keyakinanku yang tidak luntur sedikitpun, Keajaiban itu datang meliputi kebahagiaan. Pekerjaan yang diimpikan semua orang yang menginginkannya, saya diterima di perusahaan yang cukup baik menerima hijab ini. ^_^  Dan cukup layak untuk lulusan SMA Swasta yang bersaing dengan Universitas ternama di Jakarta. Yah aku lolos karena Allah. 

Hijab ini bukan hanya sekedar hijab untuk menutupi diri dikala muda. Namun menjaga setiap kecantikan kita sampai Nenek-Nenek. Tentunya memang manusia tidak akan nafsu melihat kita yang sudah nenek-nenek, namun mahkluk Allah itu meliputi Jin dari Golongan Setan, dia menyukai perempuan dari segi apapun untuk menjebak diri kita ke lobang kesesatan. Banyak Alasan kenapa Allah mewajibkan perempuan untuk menutup auratnya. 

1. Menutupi kecantikan yang berlebihan

2. Mengontrol diri kita dari sifat yang mengagumi diri sendiri

3. Menutupi Aib kita

4. Membatasi diri kita dari lingkungan yang buruk

5. Meminimalisir diri kita untuk tidak berbuat kesalahan yang besar

6. dll

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun