Mohon tunggu...
Tebe Tebe
Tebe Tebe Mohon Tunggu... lainnya -

"Hidup itu....Tuhan yang menentukan. Kita yang menjalaninya. Dan orang lain yang mengomentari (kepo)." (tebe)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Aku Pergi

15 November 2013   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13844776041551146895

Untukmu Aku Pergi

[caption id="attachment_301853" align="alignleft" width="300" caption="www.thecrowdvoice.com "][/caption]

[1]

kepergianku bukanlah sementara

menginjakkan pada sedekap tanah

lalu kembali

setelah itu meninggalkan tanpa kesan

dan kabar yang tertinggal

[2]

aku pergi karena ingin kucari

entah apa tapi sedetik ini tak ada titik

dimana aku harus bertemu

berapa kali kaki melangkah hanya sepahat

janji tersisa

[3]

akankah kugores di sana tentang aku, dia

dan kampung halaman?

namun saat kata itu bertaut menjadi sajak

mulut kelu untuk mengatakan padanya

bahwa aku bukan yang dulu

[4]

selalu menyerah pada angin yang bertiup

kencang mengaburkan segala impian

sebab kepergianku hanya untuk sebuah cita

yang selama ini masih terpendam

[5]

kuharap kau mau mengizinkan aku untuk pergi

selama cerita ini masih berkisah untukmu

aku masih ada di sana

dan tunggu aku kembali

nanti!

Diruangtanpatelingadanmata,15112013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun