Mohon tunggu...
Tebe Tebe
Tebe Tebe Mohon Tunggu... lainnya -

"Hidup itu....Tuhan yang menentukan. Kita yang menjalaninya. Dan orang lain yang mengomentari (kepo)." (tebe)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Sarapan Pagi] Dilarang Bermuka Dua di Lapak Ini

15 November 2013   05:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13844733551764294478

[Sarapan Pagi] Dilarang Bermuka Dua di Lapak Ini

[caption id="attachment_301834" align="alignleft" width="300" caption="chirpstory.com"][/caption]

“...Sejahat-jahat manusia ialah orang yang bermuka dua…”(HR. Bukhari-Muslim)

Pernah menghadapi orang bermuka dua? Jika di depan Anda bermulut surga. Tapi di belakang (hati-hati) bisa bermulut naga!

Pasti saya sudah kira Anda seringkali menemukan orang macam ini. Entah, di tempat kerja (kantor), kampus, organisasi (komunitas) mampu dalam sebuah persahabatan. Tapi kalau di Kompasiana ada nggak ya?

Hmm, saya harap nggak…Nggak ada bedanya ya kali (^_^)! Dengan di tempat kerja (kantor), kampus, organisasi (komunitas maupun dalam sebuah persahabatan. Pasti ada jenis manusia macam itu. Mungkin saja!

Tetapi namanya ber-muamallah (bahasa Arab) atau bahasa kerennya ber-sosialisasi dengan orang-orang di sekitar. Tentu menemukan berbagai banyak karakter manusia. Entah, yang baik, lumayan baik dan baik sekali. Atau, yang jahat, lumayan jahat dan jahat banget!

Seperti contoh manusia bermuka dua. Namun tidak usah ditakuti orang macam seperti ini. Anda harus hadapisebaik mungkin. Jangan dengan kekerasan tetapi dengan kelembutan. Sesekali ajak ke panti sosial, yatim-piatu, panti jompo sekalian maupun di panti penyadang cacat agar orang macam itu tahu jika orang hidup bukan selalu mencari musuh melainkan berguna untuk orang lain dan menyukuri apa yang sudah diberiNya. Jaga dan gunakan sebaik mungkin.

Pasti, saya rasa orang macam itu akan berubah sedikit—dan ada perubahan. Sebab, manusia adalah makhluk paling sempurna dan mulia. Ia punya nafsu, keinginan dan kalbu. Hal ini mengingatkan saya pada penulis buku non-fiksi Irfan Hamka—anak Buya Hamka kelima—dalam bukunya “Ayah…Kisah Buya Hamka”. Dimana sang penulis (baca: Irfan Hamka) mengutip ucapan Ayah. “…setiap manusia pastinya akan menjadi baik…”.

Maka dari itu jika punya rekan kerja, teman kampus maupun sahabat bermuka dua. Tidak usah takut apalagi dijauhi tetapi dekati dan berikan contoh yang tadi saya sebutkan. Jika ia punya hati pasti akan lamat-lamat akan berubah menjadi baik. Kecuali sudah tertutup mata hatinya dan selalu dapat bisikan setan, Tak ada kuasa selain menjauhinya ketimbang menjadi kontaminasi hati. Bukan, begitu?

Semoga saja Anda, Saya maupun Kalian diberikan keselamatan dari orang-orang yang berbuat jahat pada Anda, Saya dan Kalian. Dijauhkan orang semacam itu baik di kehidupan pribadi maupun di kehidupan bermasyarakat. Aamiin.

“…Barang siapa yang menutup aib sesama muslim, maka Alah akan menutup aibnya di hari Kiamat…”(HR. Bukhari-Muslim)[]

diruangtanpatelingadanmata,15112013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun