Mohon tunggu...
Tebe Tebe
Tebe Tebe Mohon Tunggu... lainnya -

"Hidup itu....Tuhan yang menentukan. Kita yang menjalaninya. Dan orang lain yang mengomentari (kepo)." (tebe)

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Dongeng Koalisi

19 Mei 2014   20:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dongeng Koalisi

Bante Banteng bertanduk besar lagi menggelisah. Ia sejak pagi mondar mandir di tengah padang rumput. Sebab ia belum menemukan Pohon Beringin untuk dijadikan tempat untuk berteduh nanti. Ia tahu kalau pohon itu sangat kuat akarnya dan tidak rubuh bila tertiup topan.

Bante Banteng memang sudah menitahkan kepada para pengikutnya tetapi belum dapat dicari. Alhasilnya nihil. Belum mendapatkan kabar dari para pengikutnya. Dan semakin galaulah si Bante Banteng saat itu.

Di lain tempat Garu si Burung Garuda sedang menikmati tumpah ruah padi di hadapannya. Sebab ia harus sudah membiasakan diri untuk memakan padi ketimbang biji bijian. Dan ia sangat menikmati. Apalagi musim panceklik sebentar lagi tiba. Ia harus membiasakannya itu biar bagaimana keadaannya juga. Itu harus!

Lagi pula padi padi itu juga hasil panen dari para pengikutnya untuk diserahkan kepadanya ketimbang sama sekali tidak mendapatkannya.

Akhirnya Garu Garuda pun menerima dengan suka cinta. Toh lagi pula padi juga banyak karbohidratnya ketimbang Pohon Beringin.

Oya ketika di benak Garu Garuda bicara Pohon Beringin terlintas ia teringat dengan Bante Banteng yang menjadi rivalnya nanti disaat pemilihan Ketua Hutan Rimba nanti yang sebentar lagi akan diselenggarakan. Itu dilakukan untuk mengganti kepemimpinan Sima Raja Singa yang sudah lanjut usia.

Sehingga antara Bante Banteng dan Garu Garuda saat itu sedang resah resahnya dalam pemilihan itu. Apalagi dalam persyaratan tiap tiap kandindat untuk menjadi Raja Hutan. Mereka harus berkoalisi pada penghuni hutan lainnya. Itu sudah persyaratan yang harus dilakukan Bante Banteng dsn Garu Garuda. Jika mereka tidak mentaatinya akan gugur dan didiskualifikasi dalam pemilihan Raja Hutan.

Dan kini Bante Banteng dan Garu Garuda harus pintar pintar melobi penghuni hutan lainnya. Sebab itu peraturan mutlaknya jika mau lulus dalam kualifikasi berkoalisi. Lagi lagi membuat Bate Banteng kembali galau. Haruskah ia berkoalisi dengan di luar penghuni hutan?

Hmm koalisi membuat mereka jadi tidak bisa makan dan tidur apalagi untuk mengademkan diri. Oh koalisi.[]18052014

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun