Mohon tunggu...
Tebe Tebe
Tebe Tebe Mohon Tunggu... lainnya -

"Hidup itu....Tuhan yang menentukan. Kita yang menjalaninya. Dan orang lain yang mengomentari (kepo)." (tebe)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

[Reportase] Macan Putih Mengaum di Pondok Indah Mall I

15 April 2014   21:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Macan Putih Mengaum di Pondok Indah Mall I

[caption id="attachment_331799" align="aligncenter" width="390" caption="salah satu sketsa tokoh yang ada di komik "][/caption]


Diceritakan ada seorang pelajar SMA bernama Kinan Rashad kelas XI (baca: Dua SMA) di SMA Tegar Bangsa, Jakarta yang selalu menjadi bulan-bulanan oleh kakak-kakak kelasnya. Ditindas, dilecehkan bahkan dibully secara frontal di sekolah. Tetapi ia tetap bersabar. Hingga suatu saat ketika ia terjebak dalam tawuran pelajar dirinya diselamatkan oleh makhluk asing yang tanpa disadari seperti dalam mimpi-mimpinya.

Itu terjadi pada suatu malam Kinan, mendapatkan suara-suara seperti dalam mimpi-mimpinya. Dalam suara-suara itu ia diperintahkan membuka lemari. Saat ia buka ternyata ada kotak dan di dalamnya ada benda  asing yang ia lihat. Ketika ia buka langsung sesuatu terjadi pada dirinya saat itu juga. Saat itulah kehidupannya berubah  dan mengubah hidupnya. Sebuah tugas suci dan tanggungjawab untuk menyelamatkan bumi dari angkara murka kini menjadi bagian dari tugasnya. Berjuangn demi kebajikan dan kemanusiaan serta menyelamatkan bumi agar tetap damai dari kejahatan!

Itulah sinopsis versi saya sendiri dari komik "Macan Putih" karya Irfan Ihsan, Donny Gandakusuma dan Novita Tesalonika bagian Pertama dengan judul "Yang Terpilih". Sengaja saya memberikan sinopsis itu agar membuat daya tarik untuk para komikus khususnya dan pada umumnya Kompasianer yang suka komik untuk segera membeli dan membacanya. Kalau saya sudah mendapatkan saat acara "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" Dan ketika saya baca komik ini sungguh membuat saya takjub dan juga mengharukan ketika membacanya apalagi ada kelanjutnya nanti. Dan menjadi penasaran saya untuk lekas membeli dan membacanya!

13975455101775639860
13975455101775639860

Bertepatan di Toko Buku Gramedia, Pondok Indah Mall I, Blok D Lt. I. Jl. Metro Pondok Indah Jakarta, pada medio, Senin, 14 April 2014 acara "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" diadakan di sana. Semua para Kompasianer, sebagai peserta yang hadir untuk meramaikan acara itu.

Pada pukul 15.00  acara "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" tersebut dimulai. Walau dalam agenda acaranya ditulis pukul. 14.30 tetapi tidak sesuai apa yang ada.  Begitulah yang sering saya alami setiap saya mengikuti acara-acara macam ini. Maklum bukan Indonesia kalau tidak memakai sistem "jam karet".

Acara "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" ini dihadiri oleh penulisnya yang sudah bareng tentu. Mas Irfan Ihsan, namanya! Ia selain seorang komikus juga seorang mantan penyiar ternyata. Menjadi komikus dan penyiar adalah dua pekerjaan yang sangat ia nikmati. Begitu jawabnya saat ada seorang penanya di saat sesi tanya-jawab. Lebih enjoy mana menjadi penyiar dan komikus. Ternyata ia menikamti keduanya.

Selain itu ada Mas Irfan Ihsan, sebagai penulis cerita dan naskah, juga dihadiri Mas Donny Gandakusuma sebagai  ilustrator Komik "Macan Putih #1"Yang Terpilih". Seorang komikus Indonesia yang cukup diperhitungkan dan dijempolkan. Apalagi karya-karya yang sudah "dilahirkan" di tangan dinginnya itu salah satunya Hard Driving Heroes, Superknockedup#1 dan Where The Witches Lurk #1-6 yang sudah tercipta. Sayangnya, Mbak Novita Tesalonika sebagai orang yang bertugas mewarnai komik itu tidak hadir, berhalangan.

Tetapi walau kurang satu dari tiga serangkai orang yang "berada" di dalam Komik "Macan Putih #1"Yang Terpilih" ini acara tetap seru. Banyak para Kompasianer sebagian yang ikut menghadiri acara "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" ini semua antusia mengikuti acara ini. Apalagi acara ini bukan hanya membedah komik saja tetapi yang lebih membuat peserta antusias ketika ada sesi simulasi-menggambar karakter "Macam Putih" di tempat acara tersebut. Dimana Mas Donny Gandakusuma menggambar karakter tokoh dalam komik itu secara live. Dan itu membuat hiburan tersendiri bagi para Kompasianer yang hadir dalam acara tersebut.

[caption id="attachment_331836" align="aligncenter" width="354" caption="saat sesi simulasi menggambar tokoh "]

139754584739742027
139754584739742027
[/caption]

Memang acara "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1 "Yang Terpilih" ini lebih vokal adalah penulis cerita dan naskah, Mas Irfan Ihsan, sebagai fasilitator, dari awal hingga akhir acara, ia yang membuka acara. Ia menceritakan dari sejak menyukai komik, kemajuan komik khusus di Asia, mencari illustrator dan juga hambatan-hambatan kecil dalam menyelesaikan komik tersebut.

Mantan penyiar radio yang ternyata sudah 10 tahun malang melintang di dunia broadcast ini menceritakan saat sesi diskusi "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" dipandu oleh Admin Kompasiana Mas Nurul.

“Saya membuat komik ini, untuk sebagai langkah awal mengangkat komikus-komikus di Indonesia. Apalagi saya sudah sejak dari kecil menyukai dan senang baca komik.” ucapnya saat itu.

“Oya, saya juga susah lho mencari illustrastor untuk komik ini. Apalagi jarak saya di Washington menjadi faktornya. Akhirnya melalui browsing-brwosing saya pun mendapatkannya juga. Dan jatuh cintalah saya pada Donny Gandakusuma,” lanjutnya sambil berseloroh.

Dan itu membuat para Kompasianer yang dihadiri lebih kurang 10 orang itu. Kompasianer yang hadir ikut tertawa. Apa yang disampaikan oleh Irfan Ihsan yang bukan hanya seorang komikus saja tetapi seorang reporter VOA, Washington DC pula.

“Komikus-komikus di Indonesia semua sangat potensial, tetapi kadang dilemma. Apakah mau eksis dengan cara berkarya di luar (baca: bukan di negeri sendiri) atau putus asa di negeri sendiri hanya dianggap dengan sebelah mata,” sambung Donny Gandakusuma sebagai illustrator komik ini menambahkan bagaimana nasib-nasib komikus terutama dan juga illustrator di Indonesia.

Penulis (baca: saya sendiri) yang mendengarkan tuturan dari illustrator "Macan Putih #1"Yang Terpilih" itu ikut merasakan apa yang dialami oleh komikus-komikus dan illustrator Indonesia. Dan itulah curhatan Donny Gandakusuma dalam acara tersebut. Bagaimana susah menjadi komikus dan illustrator di negeri sendiri. Padahal Negara-negara lain khususnya di kawasan Asia sudah mengakui dan banyak yang melirik komikus-komikus dan illustrator Indonesia untuk diajak bekerjasama. Contoh, adalah Jepang yang sudah menguasai komik di Asia.

[caption id="attachment_331835" align="aligncenter" width="385" caption="saat Mas Pepih Nugraha dijadikan model karakter tokoh komik "]

13975457401787093164
13975457401787093164
[/caption]

Oya, dalam acara "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" ini yang menjadi hiburan tersendiri saat ketika sesepuh dan mantan Admin Kompasiana “Pepih Nugraha” mendapatkan perlakuan “istimewa”. Tak lain wajahnya digambar untuk dijadikan karakter tokoh jagoan komik yang hasilnya sungguh amazing, Mas Donny Gandakusuma membuatnya dengan cepat dan cekatan. Dan itu membuat penulis bukuKOMPASIANA, ETALASE WARGA BIASA" itu tersenyum-senyum saat dirinya digambar dijadikan sosok jagoan dalam komik. Pun dengan para Kompaisianer yang hadir pula.

Ternyata tidak terasa hampir satu jam setengah acara mungkin lebih "Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" dilaksanakan. Akhirnya ditutup pada pukul 17. 30 dengan acara booksigning dan poto bersama serta pembagian goodybag untuk para Kompasianer yang hadir.

Dan sebagai akhirnya dari reportase saya ini. Memang terkadang kita harus bersusah payah dulu di negeri orang agar sukses baru mungkin negeri sendiri khusunya Indonesia. Itulah kenyataannya yang saya rasakan menghadiri Gathering/Bedah Komik Indonesia: Macan Putih #1"Yang Terpilih" kali ini.

Tetapi saya berpesan untuk para komikus dan illustrator di Indonesia khususnya tetap optimis dan semangat untuk meramaikan komik di Indonesia. Lagi pula bukankah Negara-negara di kawasan Asia sudah mengakui komikus-komikus dan illustrator Indonesia itu berpotensial. Maju terus para komikus dan illustrator Indonesia! MERDEKA!![]15042014

NB:

Macan Putih adalah urban legend dari Jawa Barat. Ilmu macam putih ini hingga sekarang masih ada. Dan ini jugalah yang menginspirasikan pula komik “Macan Putih #1 "Yang Terpilih".

[caption id="attachment_331837" align="aligncenter" width="432" caption="oleh-oleh dari �Macam Putih #1 "]

13975461641733483789
13975461641733483789
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun