Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... -

Saya kuliah di universitas Paramadina, peraih Paramadina Fellowship 2008. Keseharian saya baca dan nulis serpihan kata. Saya juga seorang aktivis, mengupayakan apa yang ada di dalam konsep menjadi kenyataan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Madura

26 November 2011   02:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah pulau mirip dedaunan itu

Menusuk kalbuku dalam rindu

Entah kenapa,tiba-tiba nurani ini

Menjerit ingin sekali merasakan

detak jantung suramadu

ingin mencium tanah liat kosong kerontang

masa kecil aku berjalan dari rumah ke sawah

melihat indahnya tarian sufi sang tetumbuhan

dari sawah ke sokolah

mengolah otak mengolah rasa

dari sekolah ke halaman tempat bermain anak-anak seusiaku

Kini,aku merasa seakan ada gunung yang memisahkan

Antara cangkang dan inti

Jakarta,24 Desember 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun