[caption id="attachment_290222" align="alignright" width="614" caption="Akbar Pitopang dan buku kolaboratif Kompasiana (Istimewa)"][/caption] Kompasiana adalah sebuah situs blog sosial yang saya bangun dan asuh untuk pertama kalinya tahun 2008. Kini di usianya yang menginjak lima tahun, saya terus bereksperimen dengan situs yang dihuni 200.000 penulisi tu. Salah satu eksperimen terbaru yang telah membuahkan hasil adalah penulisan "buku kolaboratif". Namanya kolaboratif, buku ini ditulis ramai-ramai oleh para Kompasianer dengan tema yang sudah ditentukan penerbit maupun editor buku Kompasiana. Kompasiana, tentu saja tidak punya unit usaha penerbitan (publishing), tetapi tetap bisa memanfaatkan dan bekerja sama denga penerbit arus utama (mainstream). Mengapa? Karena Kompasiana punya konten tulisan yang sangat berlimpah. Bayangkan, setiap hari 800-1.000 tulisan tayang di Kompasiana! Untuk kepentingan penulisan buku kolaboratif, admin Kompasiana meminta para Kompasianer menulis artikel dengan tema yang telah ditentukan (on demand), tulisan yang dianggap terbaik dan memenuhi kriteria itulah yang akan menjadi bagian bunga rampai buku kolaboratif tersebut. Bicara penerbitan buku, sebelumnya saya sudah bereksperimen dengan Kompasianer yang menjadi penulis tunggal, sebagaimana yang saya lakukan terhadap artikel Wisnu Nugroho dengan menerbitkan buku "tetralogi" SBY dan Istananya plus satu buku Pa Kalla dan Presidennya. Buku eksperimen yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas itu terbilang sukses diserap pasar. Saya waktu itu bertindak sebagai editor tunggal atas lima buku karya seorang Kompasianer. Sekarang, setelah saya bereksperimen dengan Kompasiana Freez (di mana tulisan Kompasianer yang terpilih muncul di Harian Kompas), saya kembali bereksperimen dengan penulisan "buku kolaboratif". Saya mengajak dua penerbit mainstream, yakni Elex Media yang menerbitkan buku "Jokowi (bukan) untuk Presiden" dan penerbit Bentang Pustaka dengan judul buku "Mencintai Indonesia Setengah Hati". Ke depan penerbit lain mungkin akan bergabung. Dengan penerbit Elex Media, saya kembali terlibat pembuatan "buku kolaboratif" lainnya, yakni mengenai sosok Basuki Tjahja Purnama (Ahok) selaku Wakil Gubernur, sedangkan dengan penerbit Bentang kami masih meneruskan membuat buku mengenai kebangsaan dan nasionalisme yang ditulis oleh warga biasa, diaspora orang Indonesia, dan catatan perjalanan para Kompasianer ke berbagai tempat di dalam dan di luar negeri. Berikut saya sertakan testimoni Akbar Pitopang mengenai satu artikel yang ditulisnya di Kompasiana yang kemudian dijadikan judul buku ini; "Mencintai Indonesia Setengah Hati". ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H