[caption id="attachment_65467" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi/by Admin (Shutterstock)"][/caption]
Tiba-tiba saja saya teringat puisi yang digubah Senator Benigno "Ninoy" Aquino. Puisi indah yang ia persembahkan untuk istrinya, mantan Presiden Filipina, Corazon Aquino, yang meninggal akibat kanker colon, 1 Agustus 2009 lalu. Judul puisi itu "I have fallen in love with the same woman thrice". L:uar biasa, Ninoy yang ditembak mati di bandara oleh kaki tangan rezim Ferdinand Marcos (yang akhirnya terguling oleh gerakan People Power), jatuh cinta tiga kali kepada perempuan yang sama, Corazon Aquino!
Menurut pengakuan Ninoy dalam puisinya itu, pertama kali ia jatuh cinta kepada Aquino saat ia masih muda. Jatuh cinta yang kedua kalinya saat Aquino melahirkan anak pertamanya. Jatuh cinta ketiga, saat Ninoy dipenjarakan Marcos dan mengenang (dari dalam jeruji besi) bahwa Aquino adalah perempuan sekaligus istri yang memberinya kekuatan. Anda, sebagai suami atau pria lajang, pernahkah Anda jatuh cinta kepada perempuan yang sama sampai tiga kali atau bahkan lebih? Dalam situasi apa Anda sampai berulang-ulang jatuh cinta kepada perempuan yang sama? Berbahagialah perempuan yang dijatuhi cinta sampai tiga kali oleh pria yang sama, so pasti penuh romance! Well, indah sekali kedengarannya! Yang ingin saya tekankan dalam tulisan ini bukanlah puisi Ninoy yang kemudian oleh Jose Mari Chan digubah menjadi syair sebuah lagu paling romantis yang pernah saya dengar dari penyanyi Filipina ini, selain tentu saja hits abadinya, Beautiful Girl. Saya ingin cerita serba ringkas mengenai sebuah lagu lawas, mungkin dirilis akhir tahun 1970-an, berjudul Three Times A Lady. Lagu manis yang menonjolkan dentingan piano itu dipopulerkan lewat grup musik The Commodores dengan vokalis Lionel Richie. Ada kemiripan antara puisi Ninoy dengan lantunan Richie, meski delam nuansa dan suasana berbeda. Kalau saya nukil lirik Three Times A Lady-nya Richie di sini bukan berarti saya mengajak Anda melow, sebab lagu ini memang masuk ketegori melow abis. Di sini kita belajar bagaimana Richie menciptakan rangkaian kata-kata sederhana tetapi mengena. Tidak harus bersulit-sulit kata sehingga menyiksa pembaca. Cukup rangkaian kata seperti you're once, twice, three times a lady, dan seterusnya. Lengkapnya lirik Three Times  A Lady sebagai berikut: Thanks for the times that you've given me, The mem'ries are all in my mind. And now that we've come to the end of our rainbow There's something I must say out loud. You're once, twice, three times a lady, and I love you. Yes, you're once, twice, three times a lady, and I love you. I love you. When we are together the moments I cherish, With every beat of my heart. To touch you, to hold you, to feel you, to need you. There's nothing to keep us apart. You're once, twice, three times a lady, and I love you. I love you Ninoy dan Richie tentulah orang-orang hebat dalam dunianya masing-masing yang saling berseberangan: politik dan seni. Tetapi bagi saya, dua-duanya mewujud dalam diri seorang manusia, yang dalam perjalanan hidupnya tentulah berhiaskan cinta sebagai anugerah Yang Kuasa, anugerah yang tidak bisa ditolak oleh siapapun karena ia (cinta) menyatu dalam nafas setiap insan, saya dan juga Anda. Ninoy dan Richie dengan cara masing-masing mengungkapkan rasa cintanya itu, yang kebetulan dua-duanya menjelaskan perihal cinta kepada pasangannya masing-masing. Di akhir tulisan ini, saya coba sertakan Three Times A Lady dari The Commodores. Anda akan mendengar betapa dahsyatnya tiga kata I LOVE YOU yang diucapkan berulang-ulang dengan penuh perasaan dan tekanan oleh Richie. Silakan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H