"Ini permainan laki-laki, bukan permainan perempuan," kata Shaibel yang sempat menolak Beth Harmon belajar. Tetapi karena bayangan permainan catur setiap malam melintas di kepala, Beth Harmon dengan cepat menguasai permainan itu dan mengalahkan Shaibel tidak lama kemudian.
Mengapa ada beberapa pecatur yang bisa bermain catur di kepalanya sendiri tanpa melihat papan dan buah catur (blind fold)? Ini masih misteri, yang bisa menjawab mungkin orang semacam juara dunia Magnus Carlsen atau Utut Adianto di sini.
Dalam sebuah tayangan televisi, Carlsen yang matanya tertutup mampu mengalahkan lima master catur sekaligus dalam permainan simultan. Ia cukup menyebut notasi catur, orang lain yang menggerakkan buah caturnya dan memberi tahu langkah jawaban lawan, lalu membalasnya dengan menyebutkan notasi, demikian seterusnya.
Utut Adianto pernah memperagakan kemampuannya bermain simultan catur buta melawan tiga pemain di sebuah hotel di Jakarta beberapa tahun lalu. Dalam sebuah wawancara majalah catur, Utut mengaku sering bermain catur di kepala alias catur buta melawan kakaknya saat berjalan bersama.
Cara Utut bermain catur tanpa papan dan buah catur dengan menyebutkan notasi ini persis adegan Beth Harmon saat berkendara dengan pecatur pria Amerika yang sempat jadi pacar selintasnya, Benny Watts (diperankan Thomas Bodie Sangster). Peristiwa ini juga mengingatkan saya pada Grand Master Timur Gareyev yang bermain catur buta simultan melawan 48 pemain.
Apa yang terjadi dengan kepala para pecatur jenius? Apakah bayangan papan dan bidak catur itu benar-benar terbayang di pikiran? Bagaimana dengan 3, 5, 12, dan 38 papan catur virtual di kepala mereka? Bagaimana mengingatnya di saat untuk sampai pada 20 langkah dalam satu partai saja probabilitas langkahnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan miliar kemungkinan?
Itulah yang disebut kecerdasan, IQ, atau apapun namanya yang setiap orang tidak otomatis memilikinya. Ada pecatur yang mengaku membayangkan papan dan buah catur sebagaimana Beth Harmon bermain di kepala, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah sekadar hapalan. Artinya, semua langkah dan probabilitasnya sudah hapal, lengkap dengan komplikasi dan kompleksitasnya.
Bukan menyombongkan diri dalam batas-batas tertentu, saya juga bisa menghapal kira-kira sampai lima langkah catur di kepala lengkap dengan jawaban lawan, selebihnya "blank". Tidak ada bayangan atau "video" dalam kepala saya sebagaimana Beth Harmon.
Itulah salah satu keunikan catur dan keunikan ini terpuaskan setelah seorang teman menyarankan saya agar segera menonton The Queen's Gambit. Selain kopi tanpa gula, dia tahu kalau saya pecandu catur.
PEPIH NUGRAHA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H