"Tidak usah, Tuan Bupati, saat sahaya meninggalkan Kandangwesi, mereka sudah tua-renta."
"Kau tidak akan menyesal nantinya, Boncel?"
"Tidak, Tuan Bupati!"
Singkat cerita, pesta pernikahan pun berlangsung dengan pesta selama tiga hari-tiga malam. Kini Boncel sudah menjadi panggede di kabupatian, boleh dibilang jabatannya sebagai asisten bupati.
Nun jauh di kampung Kangdangwesi, bertahun-tahun lamanya kedua orangtua Boncel yang sudah renta itu menanggung rindu tak tertahankan. Mereka berharap anak semata wayangnya itu kembali sejenak sekedar menemuinya, agar rindu orangtua terobati.
"Berbilang tahun, tidak ada kabar beritanya tentang Si Ocen," kata Pak Boncel, "Pernah selintas kudengar cerita, ada anak kampung dari Kandangwesi yang sekarang sudah jadi pejabat kepercayaan Bupati, jangan-jangan itu Ocen anak kita ya. Mak."
"Jangan ngelantur, sebaiknya kita pergi ke kota untuk membuktikannya," balas Mak Boncel."
"Baiklah, besok kita berangkat..."
- Kang, mau ke mana?
+ Lupa, Dek, hari ini ada janji harus ketemuan dengan sesorang, besok diteruskan lagi, ya!
- Iiiihhh... kok diputus begitu saja sih, Kang, bikin pusing deh. (Bersambung)