Mohon tunggu...
Pepih Nugraha
Pepih Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis Biografi: Be a Storyteller! (Part 2)

4 Agustus 2020   11:33 Diperbarui: 4 Agustus 2020   17:17 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak usah, Tuan Bupati, saat sahaya meninggalkan Kandangwesi, mereka sudah tua-renta."

"Kau tidak akan menyesal nantinya, Boncel?"

"Tidak, Tuan Bupati!"

Singkat cerita, pesta pernikahan pun berlangsung dengan pesta selama tiga hari-tiga malam. Kini Boncel sudah menjadi panggede di kabupatian, boleh dibilang jabatannya sebagai asisten bupati.

Nun jauh di kampung Kangdangwesi, bertahun-tahun lamanya kedua orangtua Boncel yang sudah renta itu menanggung rindu tak tertahankan. Mereka berharap anak semata wayangnya itu kembali sejenak sekedar menemuinya, agar rindu orangtua terobati.

"Berbilang tahun, tidak ada kabar beritanya tentang Si Ocen," kata Pak Boncel, "Pernah selintas kudengar cerita, ada anak kampung dari Kandangwesi yang sekarang sudah jadi pejabat kepercayaan Bupati, jangan-jangan itu Ocen anak kita ya. Mak."

"Jangan ngelantur, sebaiknya kita pergi ke kota untuk membuktikannya," balas Mak Boncel."

"Baiklah, besok kita berangkat..."

- Kang, mau ke mana?

+ Lupa, Dek, hari ini ada janji harus ketemuan dengan sesorang, besok diteruskan lagi, ya!

- Iiiihhh... kok diputus begitu saja sih, Kang, bikin pusing deh. (Bersambung)

PEPIH NUGRAHA

The Series cerita kolaborasi Kompasiana.com dengan Netizen Story Menulis Biografi: Be a Storyteller Bersama Kang Pepih
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun