Menulis berita cepat untuk media online adalah suatu tuntutan. Teknik yang tidak pernah diajarkan di bangku kuliah bisa langsung dipraktikkan saat menulis berita. Contoh sederhana menggunakan "gadget" untuk menulis berita, biasanya menggunakan telepon seluler dengan yang dilengkapi keypad QWERTY. Cara ini tidak pernah diajarkan di sekolah. Rekan jurnalis saya di Kompas.com sudah terbiasa mewawancara narasumber sambil mengetik di keypad ponsel. Hebat, bukan? Di luar teknik menggunakan "gadget" untuk menulis, rahasia apa sebenarnya untuk bisa menulis cepat baik untuk keperluan berita, opini atau fiksi? Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya ingin berbagi pengalaman selama tiga hari berada di New Delhi, India, meliput sekitar 3 jam acara peluncuran sebuah produk "gadget" dari perusahaan ponsel ternama. Acaranya hanya satu hari saja dan puncak acara 3 jam saja, yakni pada tanggal 9 Mei 2013 lalu. Akan tetapi, saya mampu menulis 8 berita hanya dari acara 3 jam itu itu saja. Sekali lagi, 8 berita. Bagaimana bisa? Mungkin saya tidak perlu bersombong diri, sebab rekan saya ada yang mampu menulis belasan berita hanya dari satu acara liputan semacam ini. Tetapi jangan salah, rekan-rekan jurnalis saya itu masih muda-muda, umurnya antara 20-27 tahunan. Wajar mereka punya tenaga dan semangat serta kecepatan yang luar biasa dalam menulis. Akan tetapi mengingat usia saya sudah termasuk "lanjut" untuk jurnalis di lapangan, tentu Anda bertanya, bagaimana saya bisa menulis 8 berita sebanyak itu dalam satu sesi acara saja? Apa rahasianya? Sekaligus menjawab pertanyaan saya di awal tadi, jawabannya sederhana dan sama sekali tidak ada rahasia-rahasiaan, yaitu memiliki passion, menguasai materi, rajin bertanya kepada narasumber, tidak cepat lelah menggali materi, tidak cepat puas dengan hasil, dan konsentrasi penuh pada setiap paparan. Lupakan makan siang, lupakan jalan-jalan sebelum tugas benar-benar selesai! Passion itu lebih kepada "desire" atau minat yang dalam terhadap satu masalah, dan karena minat yang dalam dengan sendirinya menguasai masalah, menguasai materi atau objek liputan. Rahasia lainnya, saya membekali kepala saya dengan background informasi yang memadai mengenai objek liputan sehingga punya gambaran sebelum terjun ke lapangan. Saya akan memperhatikan dan mencatat setiap detail pemaparan. Jika wawancara dilakukan, saya mencatat point-point penting saja, tanpa alat perekam lagi. Saat pemaparan berlangsung, misalnya, saya memanfaatkan laptop MacBook Air mungil saya dan tersambung ke WiFi lalu menulis langsung apa yang diucapkan pemateri. Saya menulisnya dalam bahasa Inggris atau langsung saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk draft. Tidak pernah saya rekam karena akan bekerja dua kali dan bikin stress saja. Dengan cara itu, saya berhasil menulis 8 berita, dua di antaranya "berbau" feature news dalam satu gebrakan event saja. Sekali lagi, bukan bermaksud menyombongkan diri dengan pencapaian 8 berita, tetapi memang demikianlah tuntutan wartawan yang bertugas di media online. Kecepatan adalah kunci, tetapi kecepatan yang tidak ngawur. Berbeda dengan jurnalis tulis sebagaimana saya pernah lakukan untuk menulis berita di Harian Kompas (print), saya tidak perlu dituntut kecepatan, tetapi ketepatan. Di online untuk Kompas.com, saya mempraktikkan keduanya; kecepatan sekaligus ketepatan di usia saya yang tidak bisa dibilang muda lagi. Maka Anda yang masih muda-muda, semangatlah! Tanpa bermaksud mengiklankan satu produk tertentu (semata-mata untuk contoh berita), berikut 8 berita dimaksud dan telah ditayangkan di Kompas.com. Jika dirunut dari awal sampai akhir, akan nampak berupa sebuah rangkaian (sekuel) cerita mengenai acara tersebut: 1. Nokia Masih Rahasiakan Produk yang Diluncurkan di India 2. Stephen Elop Perkenalkan Nokia Asha 501 3. Inilah Spesifikasi Nokia Asha 501 4. Nokia Asha 501 Berikan Akses Facebook Gratis 5. Nokia Asha 501 Dipatok Rp 970 Ribu 6. CEO Nokia: Papan Ketik Fisik Makin Tak Diminati 7. Asha 501 Bakal Bunuh Ponsel "Low-end" di Indonesia? 8. Cari Tempat Asyik dengan HERE City Lens *** Mirroring dari Nulis bareng Pepih
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI