pagi itu, raka bertemu dengan seorang pengemis, ibu tua yang sedang menangisi anaknya. Raka bertanya, "mengapa ibu menangis?" ibu tua itu menjawab, "anakku kurang makanan bergizi, sekarang kondisinya ngga enak badan, sakit-sakitan beberapa hari ini. Ibu sedih hari ini belum dapat rejeki untuk beli obatnya."
dengan cepat, raka merogoh kantongnya, memberi uang supaya anaknya bisa beli obat. "kenapa kamu langsung memberi uang nak? Apa kamu tidak takut salah memberi? Memberi pada pengemis kan sudah dihimbau jangan dilakukan?" tanya ibu itu penasaran.
Raka menjawab spontan, "saya belajar dari kehidupan nyata bu. Ketika saya benar-benar butuh, pasti saya berharap ingin ditolong secepatnya, bukan malah ditanya-tanya tentang kondisi saya. Jadi walau ada himbauan tentang memberi pada pengemis seperti ibu, saya tidak menutup mata hati saya untuk melakukan tindakan kemanusiaan, walau hanya sedikit yang bisa saya berikan."
"nak, yang sedikit ini adalah yang paling banyak ibu terima selama jadi pengemis, sebab kamu memberikannya dengan hati yang dilandasi belas kasih, bukan karena rasa kasìan yang merendahkan ibu dalam pandangan hina.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H