Mohon tunggu...
Peony Emily
Peony Emily Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cut Alifa / Cerpen Sejarah

6 November 2017   20:28 Diperbarui: 6 November 2017   20:55 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun demi tahun berlalu, teknologi semakin berkembang banyak kebiasaan zaman dahulu sudah dilupakan. Hingga saat ini tahun 2459 teknologi sudah merajalela. Aku merupakan sejarahwan di perusahaan basar yang berkerja dalam bidang sejarah. Saat ini aku berusia 24 tahun, Ya.. aku memang sejarahwan termuda diperusahaan ini, namun itu tidak membatasiku dalam mengejar mimpiku sebagai seorang sejarahwan yang sukses dan terpandang diantara senior lainnya. 

Dengan menggunakan teknologi yang memadai, kami membuat sebuah proyek untuk menemukan benda- benda peninggalan pada zaman perperangan Aceh (1872) melawan Belanda. Beberapa bulan terakhir ini kami telah mencoba mencari sebanyak mungkin sisa- sisa peninggalan dari perang yang sudah terjadi 140 tahun lalau. Akhirnya  tim pencari memutuskan untuk mengirim semua peninggalan yang ditemukan siang hari ini.

Tepat pukul 18.00 WIB digedung tinggal aku dan beberapa anggota kelompok proyek lain, semua peninggalan yang kami temukan di Aceh dan sekitarnya sudah datang dan tanpa berpikir panjang aku langsung membongkar semuanya diruangan proyek kami. Beberapa jam tidak terasa berlalu, saat sedang mengamat- amati...  tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah kotak berwarna merah pudar dengan ukiran emas dipinggirnya yang masih terlapisi debu. Namun, saatku mencoba membuka kotak itu, ternyata kotak itu terkunci. 

"Hmm.. kuncinya dimana ya??? Bentuknya kayak apa ya??Kok seperti pernah liat??" tanyaku dalam hati.

Kuperhatikan dengan baik-baik bentuk lubang kunci dan kotak itu. Tiba- tiba ku teringat akan kunci emas yang diberikan nenek kepadaku saat pertama kali aku diterima bekerja disini. Tanpa basa- basi aku bergegas mencari kunci itu didalam tas dan saat menemukannya aku tiba-tiba tersentak, terdiam dan bertanya dalam hati..

"Aneh- aneh aja ih pemikirinya.. Gak mungkin kunci dari nenek bisa buka kan???"

Pertanyaan demi pertanyaan dan keraguan terus bermunculan dipikiranku, hingga akhirnya aku memutuskan untuk mencoba membuka kotak itu menggunakan kunci emas pemberian nenek, karena tidak ada salahnya untuk mencoba benar?

"KREKK.." suara kunci kotak merah terbuka.

Dengan bahagia, binggung, dan sedikit takut ku melihat kedalam dan menemukan sebuah buku, beberapa kertas, sisir, tusuk konde emas dengan bercak diujungnya yang membuatku berasumsi bahwa itu merupakan bercak darah, dan bunga yang sudah termakan usia semua. 

Tiba- tiba ku merasa sesuatu menepuk pundak kiriku

"AAAA!!! SIAPAA?!" teriakku dengan menutup muka karena takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun