Salah satu bukti bahwa pasangan capres-cawapres Jokowi-JK tidak memiliki nasionalisme adalah mereka tidak pernah memakai songkok hitam. Pasangan ini tidak pernah memakai songkok hitam selama mereka kampanye bahkan sampai saat ini. Bahkan mereka tidak memakainya saat debat capres-cawapres pertama. Jokowi hanya memakai songkok hitam saat memakai pakaian adat Betawi seminggu sekali saat berperan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sementara, Jusuf Kalla (JK) hanya memakainya sesaat selama shalat Jumat dan saat foto wakil presiden 2004.
Padahal songkok hitam adalah identitas bangsa Indonesia yang dipakai oleh kaum pria. Songkok hitam tidak lagi menjadi identitas umat Islam sejak Presiden Soekarno memperkenalkannya di berbagai forum internasional. Sementara bangsa Melayu Malaysia memiliki songkoknya khasnya sendiri yang bernama tanjak. Songkok hitam selalu dipakai oleh pejabat negara dalam forum resmi dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan, pejabat Bali dan Papua tatkala menghadiri forum resmi di ibukota juga selalu mengenakan songkok hitam ini. Apakah Jokowi-JK tidak mencintai identitas bangsa Indonesia? Apakah Jokowi-JK rela identitas bangsa Indonesia ini punah? Lalu apa bedanya bangsa Indonesia dengan warga Amerika Serikat yang sama-sama mengenakan setelan jas. Jika tidak, mengapa mereka tidak pernah memakai songkok hitam? Mengapa mereka tidak memberikan teladan yang baik kepada rakyat Indonesia? Ini berbeda sekali dengan Prabowo-Hatta yang sering memakai songkok hitam dalam berbagai kesempatan.
Jika Jokowi-JK tiba-tiba mengenakan songkok hitam setelah munculnya tulisan ini berarti Jokowi-JK benar-benar melakukan pencitraan. Mereka tidak punya inisiatif untuk mempertahankan identitas bangsa Indonesia. Jokowi-JK baru mau mengenakan songkok hitam setelah diingatkan oleh rakyat Indonesia. Jokowi-JK sangat tidak layak menjadi pemimpin Indonesia karena dengan sengaja meremehkan jati diri bangsa yang berarti mereka tidak memiliki nasionalisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H