Kevin mulai panik dengan penyakit asma yang diderita, ditambah pekatnya suasana hutan menambah keresahan para anggota wisata yang lain.
Sedangkan aku tetap tenang dan berpikir positif untuk memberikan solusi terbaik keluar dari hutan dengan selamat.
Pukul 05.00 sore, aku dan rombongan wisata observasi hutan yang berjumlah tujuh orang diantaranya ; Pak Her, Fred, Anggi, Prita, Kevin , Kanaya, dan Lukman beranjak pulang menggunakan mini bus.
Pada kilometer 4 kami mendapatkan masalah pada mini bus yang kami tumpangi. Air radiator mengalami kebocoran sehingga menyebabkan mobil mogok total.
Waktu itu jam menunjukkan pukul 17.00 dan perjalanan yang harus kami lalui tinggal 31 km.
Hari mulai petang, suasana hutan sedikit membuat bulu roma merinding.
Aku sebagai pemandu wisata yang bertanggung jawab atas semua rombongan berusaha menenangkan mereka, agar tidak panik menghadapi situasi ini.
Kendala sinyal buruk dan batre yang tinggal sekian persen memacu otakku untuk memaksimalkan fungsinya.
Lalu, kucoba menghubungi seseorang di kota untuk menolong kami yang terjebak di dalam hutan. Kabar baiknya akan ada mobil yang datang untuk mengangkut beberapa dari kami dengan jangka waktu yang masih lama.Â
Di tengah kepanikan Pak Pred masih belum juga kembali setelah sebelumnya pamit untuk buang air besar.
Sementara itu dari kejauhan datanglah Penjaga hutan menunggangi motor yang tidak memungkinkan membawa kami semua.Â