Bogor, sebagai arus perkembangan globalisasi dibidang ekonomi lembaga Olimpiadekita sebagai lembaga Layanan pengujian pendidikan di Jawa Timur bekerjasama dengan SEC (Malaysia), Al -Ihsan Commonity (Brunei Darussalam) dan SEA-EOCOM ( Singapura) melakukan kerjasama dalam pengadaan olimpiade untuk jenjang SMA/SMA yang diikuti oleh 900 peserta yang terdiri dari 4 negara di Antaranya : Â Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.Â
Tahap pertama penyisihan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2023 secara online dan menyisakan 67 Siswa untuk melaju kebabak final. Hasil mengejutkan babak final mengejutkan bagi beberapa pihak yang menunjukan bahwa juara pertama peroleh medali emas berhasil diperoleh oleh Denaldi dari SMA Islam Sunan Gunung Jati ( Indonesia) dan Jhon Vong dari Mallaca High School ( Malaysia), peroleh medali perak diperoleh oleh Eshaal nabila dari ST. Andrew's School (Brunei Darussalam) dan Mohammad Farellino Syahputra dari SMA Brawijaya  Smart School Malang ( Indonesia ), serta peraih medali perunggu diperoleh Dyland De Graaf dari ST. Jhoseph,s Institution International (Singapura) dan Dimas Bogi Hendrawan dari SMA Brawijaya Smart School Malang (Indonesia).Â
Dalam kompetisi tahun ini memiliki warna baru dengan adanya dua siswa SMA Brawijaya SMART SCHOOL Sebagai satu-satunya sekolah yang mendapatkan 2 medali sekaligus. Selain itu, Dalam data pendaftaran Dimas Bogi Hendrawan dan Mohammad Farellino Syahputra merupakan peserta termuda yakni kelas 10. Inilah yang menjadi sorotan beberapa pihak penyelenggara lomba sebab ini pertama kalinya olimpiade dengan tingkat persaingan sangat ketat berhasil melahirkan bintang muda yang berpotensi sebagai pembawa nama baik bangsa di Ajang Asean. Diharapkan dengan adanya Dimas Bogi Hendrawan dan Mohammad Farellino sebagai juara Olimpiade ASEAN mata pelajaran Ekonomi mampu motivasi kompetisi dan belajar untuk siswa Indonesia dalam mengikuti kompetisi nasional maupun internasional.
Dimas Bogi Hendarawan dan Mohammad Farellino Syahputra merupakan gambaran manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter, meskipun belum mampu mendapatkan medali emas. Â Berbeda dengan beberapa peserta lainnya yang berada dikelas 11 hingga 12tentunya memiliki berbagai bekal ilmu serta pengalaman yang lebih dibandingkan kedua anak tersebut.Â
Hal ini menunjukan bahwa pendidikan yang diberikan oleh SMA Brawijaya Smart School Malang dalam pembelajaran dan pengajaran sangat memberikan ruang belajar bagi siswa-siswinya sehingga mampu mewujudkan generasi cerdas yang mampu menjadi icon kompetisi di negara ASEAN khususnya Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia. Diharapkan konsistensi ananda Dimas Bogi Hendrawan dan Mohammad Farellino tetap konsisten belajar dan memberikan motivasi-motivasi kompetisi bagi siswa-siswa lain baik ajang nasional maupun Internasional.
Gebrakan SMA Brawijaya Smart School Malang dalam pembimbingan duo singa ASEAN : Mohammad Farellino Syahpytra dan Dimas Bogi Hendrawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H