Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Segenggam Kisah Ngaji Literasi di Palembang (1)

22 Agustus 2022   21:33 Diperbarui: 22 Agustus 2022   21:41 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas Dodi, bersedia tidak untuk keliling ke pesantren untuk Ngaji Literasi?" ucap Mas Budiyana, penanggung jawab Ngaji Literasi penerbit Quanta (subsidiary Elex Media Komputindo -- Grup Gramedia).

Tidak butuh waktu lama buat saya untuk mengiyakan. Untuk urusan literasi, seoptimal mungkin saya akan selalu bersedia. Tanpa embel-embel.

"Ini ada pesantren di Indralaya Sumatera Selatan, mau mengundang Mas," lanjut Mas Bud pada kesempatan berbeda. "Tapi jalan darat Mas..." katanya memberi sedikit rintangan.

"Ok. Tidak masalah," jawab saya tanpa keraguan sedikit pun.

Berliterasi adalah napas dalam kehidupan sejak bertahun-tahun silam. Tidak lain karena saya berprofesi sebagai penulis, sekaligus pendidik dan pengajar. Menyebarkan ilmu pengetahuan dan terutama karakter bangsa menjadi tujuan utama. Saya kok yakin, bangsa ini akan berubah menjadi lebih baik jika generasi muda semakin terisi dengan ilmu pengetahuan dan karakter yang tepat.

"Mas, jadwalnya 17 dan 18 Agustus," ujar Mas Bud memastikan waktu pelaksanaan Ngaji Literasi di Palembang. Mungkin Mas Bud khawatir saya mendapatkan undangan dari Istana untuk mengikuti upacara peringatan Kemerdekaan, hehe.

"OK..." jawab saya mantap. Selalu begitu. Tanpa syarat. Tanpa banyak tanya ini dan itu, untuk literasi. Dan memang pada tanggal itu saya belum punya agenda apa pun, kecuali setumpuk deadline penulisan buku, yang dapat dikerjakan di mana pun. Asal laptop dan colokan listrik tersedia.

Saya juga mengiyakan salah satu senior di Penerbit Gramedia itu, untuk hanya menjadi pendamping pembicara lain di Al Fahd. Dengan kata lain, saya tidak bicara di sana.

"Bagus Mas, biar saya bisa tahu situasi dan kondisi Ngaji Literasi lebih awal, sebelum jadi pembicara pada hari berikutnya..." itulah alasannya.

Ngaji Literasi adalah sebuah program dari Gramedia mendekatkan kegiatan literasi dengan kalangan pesantren di seluruh Indonesia. Program ini sudah berlangsung sejak 2019 silam. Sayang, program ini terhenti sejenak karena Pandemi Covid-19. Barulah pada Agustus ini, dimulai kembali, bersamaan dengan momentum ulang tahun Quanta yang ke-15. Saya berkesempatan untuk pertama kalinya Ngaji Literasi di Palembang, Sumatera Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun