Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kaltara Photography Camp 2014

19 Mei 2014   19:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajang Promosi Budaya dan Alam Malinau Reporter: Dodi Mawardi Puluhan fotografer berseragam kaus hitam berkumpul di lapangan dengan guyuran panas terik matahari. Hari itu, matahari baru tergelincir sedikit dari tengah-tengah ubun-ubun kepala manusia. Lapangan itu terletak di sebuah cekungan datar, di pinggir sungai bening yang dikelilingi oleh pohon-pohon raksasa. Sejauh mata memandang, hijau pepohonanlah yang terlihat. Mereka berdiri di sekeliling. Fotografer seperti berada di tengah lapangan stadion sepakbola dan pohon-pohon itu bagaikan penonton yang berada di tribun bagian atas. Para fotografer itu bersiap-siap mengikuti rangkaian acara Kaltara Photography Camp 2014, yang berlangsung Sabtu-Minggu 17-18 Mei 2014, di Malinau Kalimantan Utara. Kaltara Photografi Camp 2014 diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kodim Malinau, bekerja sama dengan Pemda Malinau dan sejumlah pihak seperti konunitas fotografer fotografi.net serta komunitas lainnya. Acara sengaja berlangsung di kawasan wisata Semolon Malinau yang beradi di tengah-tengah hutan belantara. Jarak terdekat lokasi dengan jalan aspal sekitar 30km. Semolon merupakan kawasan wisata berupa air terjun berundak, sungai yang bening, hutan yang masih asli dan sumber mata air panas yang mengalir tiada henti di bagian atas bukit, letak air terjun berada.

Acara diisi dengan photo hunting yang hasil jepretannya dinilai oleh dewan juri. Jurinya bukan sembarangan melainkan fotografer kawakan dari fotografi.net seperti Dewandra Djelantik dari Bali dan Kristuva Saragih. Jumlah peserta lebih dari seratus orang berasal dari Tarakan, Nunukan, Bulungan, Balikpapan, Yogya, Jakarta dan tuan rumah Malinau. Sebelum sesi photo hunting, panitia juga melaksanakan workshop fotografi, dengan pembicara para juri.
Workshop
Workshop
Sesi photo hunting menjadi yang paling ditunggu. Panitia membagi peserta ke dalam beberapa kelompok, kemudian mereka diarahkan untuk melakukan pemotretan terhadap objek berupa keindahan alam Semolon yaitu air terjun, jembatan gantung, sungai dan pohon-pohon besar. Sesi ini tambah menarik karena menghadirkan sejumlah model, berpakaian adat Dayak. Jadilah suasananya amat meriah, karena jumlah model dan fotografer nyaris seimbang. Sungguh menarik menyaksikan aksi para model berpakaian adat tersebut, berpose dengan latar belakang keindahan alam.
Alam dan Model
Alam dan Model
Acara ini menjadi tambah luar biasa, karena pesertanya bukan hanya fotografer komunitas dan profesional. Bupati Malinau Dr. Yansen TP, juga ikut serta membidik para model, dengan kamera kesayangannya. Juga turut menjadi peserta adalah Dandim Malinau Letkol Inf. Agus Bhakti, sekaligus sebagai tuan rumah acara. Aksi keduanya tidak kalah hebat dibanding para fotografer profesional.
dandim dan bupati
dandim dan bupati
Selain mengabadikan keindahan alam dan para modelnya, sesi photo hunting juga menghadirkan budaya Malinau. Sejumlah tarian adat Dayak, disuguhkan sebagai sarana fotografer untuk mengabadikannya. Suasana hutan yang asri, dengan gemericik air dan kicauan burung dari sela-sela pepohonan, serta merta menjadi hiruk pikuk oleh suara musik pengiring tarian dan bunyi jepretan kamera.  Para penari laki-laki dan perempuan, tua dan muda, penuh semangat menampilkan gerakan-gerakan kreasi yang menarik. Meski beralaskan batu kerikil, para penari tampak menikmati setiap gerakannya. Sedangkan para fotografer juga tak kalah menampilkan gaya memotret yang beraneka ragam, seolah mengimbangi gerak tariannya.
Tarian Dayak Malinau
Tarian Dayak Malinau
Gaya fotografer
Gaya fotografer
Kaltara Photography Camp 2014, berhasil memadukan hobi fotografi, potensi alam/hutan Malinau, dan keindahan budaya Dayak dalam balutan acara yang penuh manfaat. Dampak dari acara ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran generasi muda tentang keindahan dan kekayaan alam Indonesia, termasuk di wilayah perbatasan Malinau (Indonesia dan Malaysia).  Semoga hasil jepretan para fotografer menyebar ke seantero negeri dan dunia, menyampaikan pesan dan semangat bahwa Indonesia punya keindahan dan kekayaan yang tiada duanya. Indonesia, I love you full!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun