Mohon tunggu...
Penulis Pemula
Penulis Pemula Mohon Tunggu... -

tulisan subjektif dari seorang pemula..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Salah Kita Berharap (Edisi Pemilu 2014)

5 Mei 2014   04:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesaat mataku kupejamkan..

seharian berada didepan layar komputer..

Membaca sandiwara para politikus....

Geram hati ini, kala melihat kemunafikan disekeliling..

Janji manis itu kembali muncul..

Janji para politikus calon tikus kelaparan..

Kini babak baru sudah berjalan setengah..

Sang raja sebentar lagi menunjukan batang hidungnya..

Entah, apakah sama saja atau lebih baik bahkan lebih buruk..

Ah, malas aku menilainya..

Sepintas, mereka seperti malaikat..

Padahal, kebencian menyelimuti mereka..

Saling serang adalah makanan wajib tiap hari..

Penjatuhan, sudah tentu mereka fikirkan..

9 Juli sebentar lagi, sang raja sudah didepan mata..

Kecurangan, menghantuiku ..

Isu golput tak layak kita terima..

Memilih, adalah kewajiban kita semua..

Apa daya, jika kita di tipu lagi..

Tak bosan, ku berharap pada mereka..

Meski derita, yang nantinya kita dapat..

Politik memang tak kenal kepastian..

Apa daya, kita hanya rakyat jelata..

Pendidikan gratis adalah mutlak harusnya..

Kesehatan pun hak wajib bagi kita semua..

Walaupun, hanya janji palsu..

Tak salah, kita berharap....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun