Merdeka belajar, sebuah kebijakan baru dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, nadiem Makarim, dengan mengusung konsep kemerdekaan dalam berfikir. Pada tahun 2022 ini, semua sekolah bisa memilih kurikulum yang akan dipakai pada satuan pendidikannya, diantaranya kurikulum 2013, kurikulum darurat, atau kurikulum merdeka.Â
Terdapat tiga tahap adopsi penerapan kurikulum merdeka, yakni :
1. Tahun pertama pelatihan, kemudian pada tahun kedua penerapan.
2. Tahun pertama pelatihan dan penerapan dengan kompleksitas sederhana (belajar sambil praktek);Â
3. Tahun pertama pelatihan dan penerapan dengan kompleksitas sedang.
Penerapan kurikulum merdeka pada satuan pendidikan dasar, pada tahun pelajaran 2022/2023 sudah mulai diberlakukan untuk kelas 1 dan 4 bagi sekolah piloting.
Kompleksitas penerapan kurikulum merdeka, diantaranya :
1. Kompleksitas sederhana, yaitu mengikuti contoh yang disediakan oleh pemerintah. Disediakan segala sesuatunya, yang terdiri dari modul ajar, asesmen, dan merancang proyeknya.
2. Kompleksitas dasar, yaitu memodifikasi contoh yang telah disediakan, disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing serta disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Kompleksitas sedang, yaitu mengembangkan kurikulum sesuai konteks sekolah dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat secara luas.
4. kompleksitas tinggi, yaitu mengembangkan kurikulum sesuai konteks sekolah dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat secara luas.