Mohon tunggu...
Penta Koesumo
Penta Koesumo Mohon Tunggu... -

mahasiswa Universitas Budi Luhur - FTI // sepak bola // aktivis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Isi Selebaran Pelaku Bom Molotov di Sleman

7 Oktober 2011   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Mereka menyatakan, sasaran aksi mereka korporasi dan lembaga keuangan.


Sesaat setelah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dibom molotov, sejumlah selebaran berserakan di sekitar lokasi. Selebaran itu berisi propaganda yang berjudul "Negara-korporasi-polisi-militer adalah teroris sebenarnya."

Kelompok yang menamakan "International Revolutionary Front - FAI" menyatakan, sasaran aksi mereka bukan orang per orang, tapi institusi seperti korporasi dan lembaga keuangan. Selain itu, mereka menyebut, aksi ini untuk "penindasan di Papua Barat."

Berikut isinya:

Pemberontakan sosial akan terus berlanjut karena mentari terus bersinar.

Kali ini kami mengatakan, bahwa apa yang kami lakukan merupakan puncak dari semua kegelisahan serta kemarahan kami terhadap sistem yang sedang berjalan ini. Sistem yang memberhalakan uang, sistem yang merecoki keseharian masyarakat dengan televisi, agar mereka membeli barang-barang yang tak mereka perlukan agar mereka terus bekerja seperti mesin. Sistem yang mengharuskan kami beserta masyarakat lainnya tidak memiliki kendali atas hidup kita sendiri.

Sistem yang lainnya menguntungkan borjuis, para pebisnis, dan para birokrat negara yang menjadi sekutu setianya. Bagi kami semua, ini bukan saatnya untuk diam, bukan saatnya untuk tenang menonton acara di depan televisi dan berkata bahwa "semua baik-baik saja".

Untuk setiap penindasan di Papua Barat.

Untuk setiap penindasan di Kulon Progo.

Untuk setiap penindasan bersejarah di Aceh.

Untuk setiap penindasan di Wera, Bima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun