Mohon tunggu...
Penta Koesumo
Penta Koesumo Mohon Tunggu... -

mahasiswa Universitas Budi Luhur - FTI // sepak bola // aktivis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Isi Selebaran Pelaku Bom Molotov di Sleman

7 Oktober 2011   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Untuk setiap penggusuran dan perampasan lahan di Takalar dan Pandan Raya di Makasar.

Untuk setiap penindasan terhadap kawan-kawan kami yang berjuang.

Untuk Tukijo dan para kombatan sosial yang mendekam di penjara hanya karena berjuang mempertahankan hak hidupnya.

Untuk setiap konsensi hutan yang akan menghancurkan setiap keanekaragaman hayati mengatasnamakan uang dan bisnis!

Dan untuk setiap penjara yang seharusnya terbakar rata dengan tanah.

Maka selama negara dan kapitalisme masih eksis, tak pernah akan ada kata damai antara mereka yang tak berpunya dengan mereka yang berpunya.

Penyerangan terhadap pusat-pusat finansial: ATM, bank, gedung korporat adalah target yang penting, karena mereka adalah salah satu kolaborator yang menyebabkan penderitaan di muka bumi ini. Ini bukanlah terorisme karena kami tidak mengadvokasikan untuk menyerang orang-orang, terorisme adalah peperangan antar negara. Terorisme adalah beras dan pangan di dapurmu yang semakin menipis. Terorisme adalah bajingan berseragam yang membawa senjata ke mana-mana. Terorisme adalah pembantaian orang-orang tak berpunya.

Maka kami mengatakan: sudah cukup!

Dan ini juga untuk kalian! Para kombatan yang tak pernah surut untuk berjuang di luar sana, meski kalian harus mendekam di jeruji besi karena keyakinan kalian akan kebebasan: Conspiracy cell of fire (Yunani), kombatan Chile: Tortuga! Lives on! Gabriel Pombo da Silva, Thomas Meyer Falk (Germany) Polikarpus Georgiadis, Revolutionary Struggle! Salut bagi kombatan Manado, Makassar, dan Bandung, kalian adalah inspirasi di tengah ketidakberdayaan masyarakat akan hidup mereka yang semakin tidak menentu dan tak berdaya.

"Biarkan api menyala dalam kegelapan!"

Long Live Luciano Tortuga Cell- International Revolutionary Front - FAI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun