Mohon tunggu...
Penny Lumbanraja
Penny Lumbanraja Mohon Tunggu... Lainnya - A girl who love vegetables and fruits. Bataknese.

Warga biasa yang belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelepah Sawit

30 Juni 2020   10:00 Diperbarui: 30 Juni 2020   10:14 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangan-tangan Pelepah Sawit

Pagi-pagi benar sudah berjaya
Menyingsingkan baju siap menggerus
Tangan berjari-jemari yang kapalan
Mengasahkan pisau hingga tajam

Sanak kisanak meramaikan suasana
Masing-masing bermilikan senjata
Nan asik bertemankan pelepah
Hanya duduk beralaskan tanah

Pelepah-pelepah sawit digeruskan
Melimpah penuh di dalam bakul
Lidi-lidi halus siap dijualkan
Amat giat hingga pisau menumpul

Masa pandemi menyulitkan para buruh
Walau hanya bekerja sebagai pesuruh
Menggerus pelepah amat membuang lara
Bekerja menguli amat menghilangkan dera

Sumut, 30 Juni 2020


*Cerita masyarakat yang hidup di sekitar perkebunan sawit. Mereka berjuang hidup di masa pandemi dengan cara mengais pelepah sawit untuk dijadikan lidi-lidi sawit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun