Mohon tunggu...
Penny Lumbanraja
Penny Lumbanraja Mohon Tunggu... Lainnya - A girl who love vegetables and fruits. Bataknese.

Warga biasa yang belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detak-Detik Waktu

24 Juni 2020   14:14 Diperbarui: 28 Juni 2020   10:57 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/s3.amazonaws.com

Untukku, jangan berlaku lajak
Tinggalkan jejak tuk hari esok

Begitupun
Bantulah aku habiskan hari ini
Aku takut kehilangan akalku

Waktuku, berjalan terus berlalu
Setiap detik jam penuh berharga
Di ruang sunyi aku diam berkelu
Indah membayangkan alam surga

Aku tertegun, aku terdiam
Sesuatu menghardikku
Jatuh terperangah
Apa hanya diam saja kutahu
Tak mampu berbuat apa-apa

Apa karya-Mu hari ini?
Apa jejak-Mu hari ini?
Apa kebaikanku hari ini?
Apa keburukkanku hari ini?

Keadaan saat ini teramat pelik
Seakan mengganggu hikmat ibadah
Aku hanya bisa diam terpaku
Berbicara sendiri dalam relung hati

Janganlah aku menyiakan hariku
Membuang setiap bisik pengganggu
Janganlah hanya dia berkelu
Bersikaplah tangguh bak serdadu
Janganlah biarkan aku menjauh
DariMu Yang Terbesar Penciptaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun