Aku duduk di kursi dapur belakang
Kulihat tudung saji meja makan
Anjing putih kecilku mengangkang
Memandangku penuh tatap kelaparan
Bumbu pecal dan mie itu memanggilku
Mereka minta dibuntai dalam liurku
Aku apa daya perut sudah berteriak
Siap-siap saja kalian aku ribak
Kuambil mie bumbu dalam mangkuk
Kepala anjingku langsung meliuk
Kuayunkan mangkuk, dia menganguk
Aku berdiri, dia pun berdiri
Kumakan mieku segera penuh lahap
Mulut anjingku mengap-mengap
Mengejar mangkuk yang kosong
Anjingku spontan menggonggong
Gigi taringnya yang tajam
Datang seolah siap menghujam
Kubayangkan anjingku macan tutul...
Keringat dahiku mengepul...
Kubayangkan anjingku serigala...
Merah wajahku menyala...
Kubayangkan anjingku buaya...
Terus apalagi ya...
Medan, 30 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H