Mohon tunggu...
Anta Nasution
Anta Nasution Mohon Tunggu... Ilmuwan - Laut Biru

Ocean never betray us! Ocean doesn't need us, indeed we need ocean.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Relationship Outside The Marriage"

7 Desember 2015   22:02 Diperbarui: 7 Desember 2015   23:08 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dibaca dulu sampai habis (read 5 minutes won't make you suffer), boleh disebarkan dan boleh dikritik melalui kolom komentar, hatur nuhun. Pacaran menjadi hal yang lumrah di kalangan anak muda masa lalu dan masa kini, sebenernya apa sih pengertian pacaran itu? tanpa melihat buku atau pun jurnal-jurnal kita sendiri bisa mendskripsikan makna dari pacaran, “Dua sejoli yang berlawanan jenis, dimulai dari salah satu sejolinya mengungkapkan perasaan (cinta atau sayang) atau lazim disebut "Nembak" kemudian sejoli yang satunya mempunyai perasaan yang sama dan menyetujui untuk menjalin sebuah hubungan diluar nikah” mudah-mudahan definisi diatas bisa mewakili arti dari pacaran.  Saya fikir rasa untuk mencintai dan menyayangi adalah perasaan yang bagus, tanpa perasaan tersebut mungkin dunia akan dilanda perang dunia ke 3, namun dalam hal pacaran perasaan cinta dan sayang sungguh berbeda, biasanya rasa ini timbul dikarenakan melihat bentuk kenyamanan, fisik, materi, perhatian, sikap, prestasi, apa lagi lelaki yang pada dasarnya 'mana tahan melihat sesuatu yang indah'.  Pacaran pasti penuh dengan pengorbanan, biasanya yang banyak berkorban yang jantannya dan yang unik adalah ketika masa masa pendekatan (PDKT), sebuah masa dimana si jantan sangat banyak berkorban. Si jantan harus meramu racikan yang mantap untuk menarik si betina dan yang betina cukup memberikan "kode-kode" yang mudah ditangkap oleh si jantan, berharap si jantan mengungkapkan perasaannya.  Namun apa yang salah dari pacaran? Saya kurang tau jaman dulu pacarannya sama seperti jaman sekarang atau ngga, yang pasti pacaran jaman sekarang kadang hampir menyamai pasangan suami istri. Ada yang udah panggil bunda sama ayah atau papi sama mami, kemudian si ayah selalu menjemput si bunda ketika pulang kuliah atau kerja, si ayah membiayai belanjaan si bunda, atau si ayah dan si bunda berbagi uang untuk makan atau membeli sesuatu, dan yang terparah ya si ayah dan si bunda praktik membuat si adik kecil entah adik kecilnya berhasil dibuat atau tidak.  Kata orang pacaran itu mendekati zina, ah masa! Menurut saya bukan pacaran yang mendekati zina, tapi memang pacaran itu zina yang tidak terasa karena tertutupi rasa cinta dan sayang yang menggebu-gebu. Terus timbul sebuah statement 'kita pacarannya secara islami, ga pernah pegangan tangan apa lagi pegang pegang yang lain' ada lagi yang gini statementnya 'kita pacarannya sehat kok, karena kita saling support untuk kebaikan' yang paling WOW statement kayak gini 'Aku tuh ga bisa hidup tanpa kamu, karena tanpa kamu aku bukan apa apa' mungkin orang itu bernafasnya dengan cinta dan makannya pake perhatian dibumbuin kasih sayang. Ah! sungguh membuai statement-statement seperti itu untuk dijadikan landasan pacaran.   Ada juga anak muda yang memilih pacarannya setelah nikah, karena sudah nikmat dapet pahala lagi, saya salut sama anak muda yang memilih pacaran seperti ini, jangankan pegangan tangan mau pegang pegang #Ahsudahlah juga hallal dan tidak menimbulkan fitnah. Tapi yang membuat lebih salut lagi mereka berani memutuskan untuk nikah ketika anak muda seumurannya sedang sibuk2nya mencari pacar atau sedang berganti ganti pacar #Pleboyzz . Mereka yang menikah muda tanpa pacaran sebelumnya benar-benar mempunyai pertimbangan yang mantap dan insya Allah Lillahita'la.  Saya mencoba menulis ini bukan karena saya sedang Jombs walaupun kenyataannya emang jombs tapi beberapa bulan ini saya berfikir, bahwa sebenernya pacaran itu lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. Ga munafik kok kalo tiba-tiba Pevita pearce atau chelsea islan datang dan ngajak saya pacaran pasti saya mau kok, tapi pacarannya besok setelah pulang dari KUA, pasti pada bilang mustahil ya? ngga mustahil kok cuman bagaikan ngegali sumur pake kuku.  Nah ini dia nih solusinya, dalam islam ga ada pacaran tapi adanya Ta'aruf, isim masdar dari Taraafa'a yang artinya pengenalan atau perkenalan. Timbul lagi permasalahannya nih, gimana sih cara ta'aruf? Apa caranya sama kayak PDKT? Iya sama cuman pendekatannya yang sesuai dengan syariat islam, bukan perempuannya dulu yang kita deketin tapi langsung dateng ke orang tuanya. cara dateng ke orang tuanya gimana? masa tiba2 dateng ke orang tuanya? ntar yang ada dikira minta sumbangan lagi. Ya! kalo menurut saya bisa ijin dulu ke perempuannya kalo mau ketemu orang tuanya bilang aja 'mau menghalali kamu melalui proses taaruf' kan nanti perempuannya bakal bilang ke orang tuanya kalo kamu mau ke rumahnya atau kalo mau ngasih surprise langsung dateng juga gapapa tapi harus siap juga dikasih surprise balik.  Unik loh cara Taaruf itu! Ada yang mengajukan proposal ke orang tuanya, bukan proposal minta sumbangan tapi proposal kehidupan, ada juga yang ngasih video perjalanan kehidupan kita biar si pihak perempuan bisa tau tentang kita, ada juga yang setiap dateng ke rumahnya ngbrolnya sama orang tuanya, semacem menaklukan hati si bapanya tapi awas ntar malah bapanya lagi yang jatuh hati sama kamu #EH #SalahSasaran fungsinya biar nanti kamu dipromosiin ke anak perempuannya, insya Allah kalo orang tuanya udah suka dan percaya sama kamu pasti anak perempuannya juga mau dihalalin sama kamu, kan pepatahnya 'pilihan orang tua ga pernah salah buat anaknya'. Pas ta'aruf ga bisa jalan bareng ya? bisa bisa aja kok, asal jalannya bertiga atau berempat, ya bisa aja ajak adik kita atau ajak adiknya, pokoknya ga jalan beduaduaan.   Sebelum memulai taaruf kamu harus cari informasi tentang perempuannya, bisa dari kepo ke socmednya atau bertanya-tanya ke temennya atau apapun itu asal dalam syariat islam. Jangan memulai sesuatu yang halal dengan yang haram, ntar Allah ga merestui yang ada situ malah galau ga jelas. Itu penting, jangan sampai pas kamu datang ke rumahnya Eh taunya doi udah dilamar, kan sakit kalo gitu.  Eh bung, antum nulis kayak gini emang udah pernah pacaran atau ta’aruf ? Waw pertanyaan yang nyelekit nih, kalo pacaran pernah lah tapi sekarang udah ngga. Kalau taarufan belum pernah, karena #LagiLagiMenurutSaya sebelum memulai Ta’aruf hal yang terpenting adalah memantaskan diri dan menentukan wanita yang kita yakini secara sadar dengan pertimbangan matang yang nantinya akan kita halalin.  Antum mau wanita yang cantik dan sholehah juga pekerja keras, antum sendiri sholat bolong2, ngaji Qur'an jarang, doa kalo inget #Ah antum kalo gitu sama aja kayak nunggu pohon pisang berbuah dua kali.   اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَلِلطَّيِّبَاتِ. “ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik”. (Qs. An Nur:26)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun