Kartiniku, Ibuku
141 tahun silam, wanita  pejuang  ini lahir, tepatnya di tahun 1879
Seorang wanita jawa keturunan ningratÂ
Berjuang untuk persamaan derajat pria dan wanita
Dialah sang pejuang emansipasi, Raden Ajeng Kartini
Sosoknya menawan dan penuh semangat
Perjuangannya gigih dan  tak kenal lelah
Menghantar wanita Indonesia menjadi sejajar dengan kaum pria
Membuat kaum wanita dulu dan kini merasa bangga ...........
Aku miliki juga kartini masa kini
Dia adalah ibuku tercinta
Perjuangannya tak kenal lelah dalam membesarkan anak-anaknya
Dedikasinya tanpa batas
Selalu berpindah kota mengikuti suami seorang anggota Polisi
Ibuku rela meninggalkan pekerjaannya di pemerintahan
Fokus utamanya adalah keluarganya
Melayani  membina dan membesarkan putra-putrinya tanpa mengeluh
Ku ingat saat pulang sekolah
Makanan tersedia di atas meja, menungguku pulang untuk disantap
Kadang kulihat kelelahan diwajahnya
Peluhnya menetes saat bekerja
Dirinya selalu ada di nomor belakang untuk sebuah prioritasÂ
Prioritas utama adalah anak-anaknya
Kuingat petuahnya waktu itu
"Kejarlah ilmu dan gapailah cita-citamu, wanita harus punya pekerjaan, supaya bisa peganguang sendiri"
Itu salah satu yang selalu kuingatÂ
Hingga masa tuanya kini..
Perhatian dan kasih sayangnya tak pernah pudar
Selalu ingin berbagi apa yang ada padanya untuk anak cucunya
Sehats elalu ibuku tersayang
Kartiniku, ibuku
Â
Penina AS, 21042020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H