Mohon tunggu...
Penina Salawane
Penina Salawane Mohon Tunggu... Lainnya - Syukur, Sabar, Ikhlas

Bersyukur selalu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu untuk Ibu

20 April 2020   17:28 Diperbarui: 20 April 2020   17:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu untuk ibu

Hari masih pagi

Kokok ayam masih terdengar

Udara pagi menebar rasa dingin

Deru kendaraan lalu lalang terdengar berisik tak kenal waktu

Ku berdiri terpaku, menatap kejauhan

Terhampar pegunungan menjulang tinggi

Seakan bersaing menggapai langit

Aku mendesah perlahan

Keadaan yang melanda

Membuat jarak dekat terasa sangat jauh

Apalagi terpisah oleh lautan luas

Kuteringat dirimu, ibu

Rambutmu telah memutih dengan langkah yang jauh dari gesit

Termakan usiamu yang makin banyak 

Ku ingin bersua, namun kondisi tak berpihak

Membuat hati menjerit tanpa kata

Kuraih handphoneku 

Dengan segenggam asa yang selalu ada

Mendengar suaramu yang masih jelas dalam bernada

Tergambar nyata dipelupuk mataku

Senyum sumringah tulus tanpa palsu 

Tanda keiklasan yang tak lekang oleh waktu

Kurindu dengar doamu yang terucap tiada henti

Kurindu dengar nasehatmu…kurindu dengar teguranmu

Yang menempaku menjadi pribadi yang bersyukur

Oh ibuku, kurindu dirimu

Sehatlah selalu, bahagialah selalu

Aku yakin, restumu akanselalu mengiringi langkahku

Penina AS, 20042020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun