Setiap hari kita melaknat setan—tak tahulah apa setan itu sendiri merasa terlaknat atau tidak, setan sendirilah yang tahu. Apa saja yang berkaitan dengan norma kesetanan kita pasti selalu lagi-lagi mengutuk dan melaknat mereka. Korupsi, ya, itu jelas gawean setan. Pelacuran, hmmm, pastinya itu hiburan setan. Arak, bir dan anggur, nah jelas minuman setan. Banyak contoh lain lagi, kita bisa menambah daftar rinciannya satu-satu kalau kita mau. Kalau tak mau ya sudah!
Konon kabarnya, setan tak dapat berpisah dengan kita manusia, keturunan adam. Setan, kabarnya juga sangat dekat manusia—sebagaimana dekatnya Tuhan dengan manusia. Ia ada bersemayam dalam urat nadi kita. Tak heran setan dengan mudah eksis di kehidupan nyata dengan cara mengaplikasikan nilai-nilai dan norma kesetanan via manusia sebagai medium. Kalau sudah begini, ya jelas setan tak bisa diusir—sebagaimana Jakarta yang tidak bisa mengusir banjir, siapapun gubernurnya sampai kiamat pun akan tetap begitu, saya optimis suatu saat Jakarta akan berdamai dengan yang namanya banjir, akan sampai saatnya tak ada lagi caci-maki gerutuantentang banjir.
Lantas bagaimana berdamai dengan setan tanpa harus menjadi temannya? Ya bagi kita yang beriman, paling-paling juga kita hanya bisa meminta pertolongan Tuhan akan keamanan perlindungan-Nya. Bagi kita yang muslim tentu tahu taawudz. Doa taawudz bukan ajian pengusir setan tapi lebih pada permohonan akan perlindungan Tuhan saja. Karena setan sudah menjadi hal yang tak terpisahkan dalam dinamika kehidupan kita, mungkin ada baiknya kita memetik hikmah dari keberadaan mereka.
Hikmah pertama, setan itu jentelmen. Konon kabarnya setan sudah tahu dan menerima dengan ikhlas Surat Keputusan (SK) dari Tuhan bahwa mereka adalah calon penghuni neraka permanen. Setan akan memiliki neraka buat mereka sendiri selamanya. Tak ada kata ‘’cuma numpang’’ lewat apalagi cuma buat nge-kost sebulan dua bulanbagi setan di neraka. Hal ini tentu berbeda dengan manusia yang jika nantinya apes kelempar ke neraka, masih ada peluang hijrah ke surga—tentu saja dengan catatan si manusia apes ini bukan pengamal norma kesetanan yang baik. (Masih) konon kabarnya SK Tuhan mengenai neraka buat setan selamanya itu ada dan lahir akibat ulah induk mereka sendiri (bisa juga disebut raja setan), yang bernama Setan Iblis. Masalahnya sih katanya sepele. Induk mereka (Iblis) menolak tunduk kepada induknya manusia (Adam). Tapi Tuhan tidak menerima penolakan setan (Iblis) ini kendati setan sudah mati-matian ngeles bahwa mereka tak mau tunduk kepada manusia (Adam) karena mereka hanya mau tunduk kepada Tuhan. Tapi setelah mengingat dan menimbang serta memutuskan, akhirnya induknya setan ini menerimaSK Tuhan dengan syarat; selamanya mereka akan mencari anggota setan dari kalangan manusia. Itulah kenapa ada yang bilang (paling tidak saya sendiri yang bilang) bahwa Tuhan mencipta manusia dengan fitur pelengkap terinstal rapi dalam jiwanya paket nilai-nilai setan. Fitur program ini bisa merusak jika diaktifkan sewaktu-waktu, wabah virus setan bisa menyebar kemana sampai ke lubuk hati yang paling dalam dan bisa pula sampai ke pusat-pusat sel saraf otak yang terlogis sekali pun.
Fakta bahwa setan memiliki jiwa yang jentel ini anehnya tidak bisa diikuti oleh kolega mereka dari ras manusia. Walau bagaimana pun intensifnya dan khusu’nya si manusia ini mengamalkan buku panduan nilai-nilai setan, tetap saja banyak dari mereka (manusia) yang bebal dalam mengejawantahkan sifat ke-jentela-an setan dalam menerima segala konsekuensi dari perbuatan setannya. Kasus ini hanya terjadi di dunia nyata buka akhirat.
Cobalah lihat bagaimana setan-setan koruptor yang ada di Indonesia. Kabarnya setan sangat betah di Indonesia karena selalu terdepan dalam menjalankan praktik korupsi. Bahkan korupsi di Indonesia menjadi panutan bagi setan-setan negara lain. Setiap kali dalam khutbahnya raja setan kerap melemparkan pujian bagi setan-setan korupsi Indonesia.
Salah satu trik setan koruptor Indonesia yang sangat (sangat banget malah) disukai raja mereka adalah trik menghindar dari penegak hukum dengan cara kabur ke negara lain. Kabur ke Singapura misalnya. Trik ini kabarnya (masih samar-samar, lho!) akan dibukukan oleh penerbit Satanic Publisher dan akan diberi kata pengantar oleh raja setan itu sendiri dalam format prolog singkat 666 kata. Buku ini juga akan diproyeksikan sebagai salah satu magnum opus-nya bagi para setan koruptor untuk kabur. Kabarnya lagi, dari 700 judul artikel yang tercantum dalam buku, 666 judul akan ditulis oleh setan-setan koruptornya Indonesia. Wuiihh luar biasakan? Sisanya yang 34 judul lagi akan ditulis oleh setan koruptoryang indeks korupsi negaranya setingkat di bawah Indonesia. Tapi sepertinya materi yang 34 judul itu tak jauh beda dengan materi mayor dari kolega mereka di Indonesia. Sebab 50 persen dari mereka pernah mengikuti Akademi Rahasia Korupsi (ARAK) yang diasuh oleh sesepuh setan koruptor Indonesia. Tapi tak tahu jugalah, siapa tahu dari mereka yang 34 itu muncul ide-ide pengkorupsian yang brilian, karena ilmu korupsi itu dinamis, penuh celah terselubung dan tak terduga. Apalagi kabarnya 75 persen penulis “sisa” itu adalah alumni terbaik sepanjang masa ARAK.
Salah satu trik kabur (escape) yang bocor tersebut kabarnya adalah dengan cara mengembar-gemborkan keberadaan diri sendiri melalui facebook, twitter, atau blog di negara lain padahal kenyaataan tidak. Salah satu master corruptor escapist dengan bangganya akan menulis di artikel judul ke 666 sebagai berikut:
“…Pernah suatu kali saya perdayai cecunguk penegak hukum Indonesia yang gobloknya nggak ketulungan itu dengan cara menyuap petugas imigrasi supaya nama saya tercatat flight on ke Singapura. Di Singapura saya sewa orang untuk update fb, suruh bilang blaaa-blaaa dsb di sana. Kenapa saya saya suruh orang untuk update fb di sana? Biar pakar-pakar TI Indonesia yang sok itu yakin bahwa saya benar-benar di Singapura. Lha wong udate fb-nya memang bisa dilacak berada di Singapura kok! Gampangkan? Orang tolol bego pun saya yakin bisa asal punya duit buat suap. Nah setelah itu, sementara cecunguk-cenguk penegak hukum sibuk memburu saya ke Singapura saya malah bisa tenang enjoy di Vila saya yang ada di Bali sambil mengkac**k perempuan simpanan saya sesering-seringnya. Tentu sesekali ngeganja juga asal jangan sampai mabok saja. Kalau sudah mabok, wah gawat! Bisa-bisa saya secara ngggak sadar ngelayap ke bar-bar lantas bikin keributan yang bisa menarik perhatian. Kalau semuanya sudah berjalan lancar dan semua orang-orang pada bingung dengan keberadaan saya, jalankan taktik eskapist kedua; konsolidasi dengan sesama setan koruptor untuk memanipulasi hukum dan mengerdilkan para cecunguk penegak hukum. Sesudah itu, apapun yang terjadi….semuanya akan gonna be allrigh! Yakin dah!”
Terlepas dari ketidakjentelan setan manusia ini, bagaimana pun raja setan tetap bisa memaafkan. Toh, mereka tidak jentel supaya tidak bisa terhukum di dunia yang nantinya bisa mengurangi hukum akhirat mereka.
Sekarang mari kita lihat apa lagi yang bisa kita pelajari dari setan. Hikmah kedua, setan itu…apa ya? Hmm bingung juga saya, para pembaca cari tahulah sendiri. Toh seperti yang telah dikabarkan, setan itu dekat sebagaimana dekatnya Tuhan dengan kita. Maka belajarlah untuk berdampingan dengan mereka (setan, maksudnya) bukan belajar bagaimana bisa berada di belakang mereka.
Bagaimana? Akur, kan??
thekaz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H