Hari ini, 23 Juni 2011 .
Pagi-pagi seperti biasa aku dibangunkan oleh temanku. pagi ini aku segera bangkit begitu melihat jam menunjukan pukul 4.00 -biasanya suka tidur lagi-. Pagi ini rasanya ada sedikit semangat yang tersembunyi. Semangat karena hari ini adalah hari pembagian raport dan hari ini aku bisa pulang ke rumah. Tapi yang paling membuat semangat adalah hari kepulanganku. Aku sudah sangat rindu rumah, sungguh.
"Weey beda lah yang mau bagi raport mah pagi-pagi udah seger." Bibah yang nampaknya baru bangun, menegurku yang terlihat sudah rapi.
"Ya iya dong, tapi emang teh bibah ga semangat? Hari ini kan pulang. Whatever-lah bagi raport mah, paling tertindas lagi."
"Hoho, peni kau mengingatkanku suatu hal." Bibah melirik ke arah kamarku.
"Kenapa dengan kamarku?"
"Bukan kamar kamu, tapi sebelahnya."
"Oh I see." aku segera mengerti. penghuni kamar itu adalah rivalnya Bibah, pasti Bibah merasakan hal yang sama denganku. Pesimis.
Aku tak mau banyak komentar dengan urusannya, toh rivalnya dia memang sungguh sangat juara. Namanya Lisna orangnya sangat santun, cantik, anggun, ah pokonya idaman para ikhwan weh eta mah.
melihat cucian di ember masih numpuk, setelah solat shubuh aku segera menyucinya. Ntah mengapa semakin siang, semakin malas untuk pergi ke sekolah. Meskipun teman-teman yang lain sudah sibuk dengan aktivitasnya, tetap saja aku tidak tergiur sedikitpun untuk bersiap-siap.
"Teh Peni gak ke sekolah?" Anggi terheran melihatku yang masih nyantai mencuci baju.