Mohon tunggu...
Rara Peni Asih
Rara Peni Asih Mohon Tunggu... -

Writer

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Transjakarta Harus Berbenah

11 Agustus 2014   06:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:52 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munculnya Transjakarta diharapkan dapat mengurangi para pengguna mobil pribadi dan kendaraan bermotor. Awal kemunculannya Bus Transjakarta terlihat segar, nyaman, dan terlihat gagah melaju di jalur khusus busway. Dengan keunggulannya tersebut pemerintah dan juga masyarakat Indonesia berharap para pengendara mobil dan motor tertarik dan beralih menggunakan angkutan yang lebih nyaman yakni Transjakarta.

Mungkin tak hanya saya yang mengeluhkan buruknya Transjakarta saat ini. Perlahan-lahan shelter Transjakarta memang terlihat banyak. Begitu juga dengan unit busnya yang katanya bertambah. Namun saat saya menggunakan Transjakarta jurusan Kampung Melayu - Harmoni, kondisinya sangat buruk. Bus yang saya naiki ini berwarna abu-abu. Jauh berbeda dengan bus Transjakarta jurusan Blok M - Kota, Senen-Kp Rambutan dan lainnya.

Pasalnya, bus jurusan Kp Melayu yang saya naiki ini kondisinya parah. Pintu bagian belakang tidak bisa tertutup rapat, bahkan ketika supir memencet tombol otomatis penutup pintu, terdengar suara besi yang patah dan cukup mengagetkan buat saya yang tengah duduk di kursi paling belakang. Alhasil, AC bus tidak terasa karena pintu yang tidak tertutup rapat. Bunyi keras itu menyadarkan saya dengan kondisi keseluruhan bus. Karena gusar, saya sempatkan untuk mendokumentasikan kondisi bus seadanya.

Tak hanya itu saja, bus Transjakarta ini terlihat kumuh bagian dalamnya, karena terdapat pecahan di kaca plastik pembatas area wanita dan pria. Bagian atapnya terlihat tidak lagi rapi, mungkin saja bisa bocor saat hujan turun, seperti kondisi bus Transjakarta jurusan UKI - Mall Moi saat sebelum diganti dengan unit baru (jurusan ini dulunya saat hujan air bisa masuj ke dalam bus), tapi semoga saja tak seburuk dugaan saya.

Sebagai pengguna kendaraan umum, hal ini membuat saya geram melihatnya. Jika awalnya ditujukan untuk menarik hati pengendara pribadi bagaimana mungkin tujuan tersebut tercapai. Kondisi bus yang buruk (apalagi kalau sudah penuh sesak) saya yakin, pengendara mobil dan motor pribadi tak akan melirik Transjakarta menjadi pilihan mereka untuk menuju kantor, mall, dll.

Berharap sekali Transjakarta dan jajaran Pemerintah membenahi diri, untuk memanusiakan pengguna transportasi umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun