Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan di luar kampus, khususnya bagi mahasiswa semester 2 program studi farmasi fakultas ilmu - ilmu kesehatan Universitas Esa Unggul Tangerang. Menurut Peraturan Menteri Kemdikbud No. 38 Tahun 2021 pada Pasal 1 Ayat 4 bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tri Dharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat (Kemendikbudristek, 2021). Salah satu tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk merealisasikan Tri Dharma perguruan tinggi poin ketiga yaitu wujud dari pengabdian masyarakat.
Mahasiswa Farmasi Universitas Esa Unggul Citra Raya angkatan 2023 telah melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) yang di selenggarakan pada tanggal 24 juni 2024. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah kegiatan yang diwajibkan oleh ketua program Studi Farmasi yaitu Dr.apt. Sri Teguh Rahayu, M.Farm kepada mahasiswa semester 2 dengan tujuan untuk menerapkan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
kelompok program Pengabdian masyarakat dibagi menjadi 2 kelompok. Salah satu kelompok pengabdian masyarakat Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul yaitu kelompok CR2 yang beranggotakan 42 mahasiswa dan dilaksanakan di wilayah Desa Panongan, Kecamatan panongan, Kabupaten Tangerang-Banten dengan dosen pembimbing apt. Hermanus Ehe Hurit , S.si., M.Farm dan juga Dr. apt. Mellova Amir, M.sc. Adapun tema yang kami pilih "Pemilahan sampah Organik dan Pelatihan Pembuatan ECO ENZYM pada 24 juni 2024 di keluarahan desa Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang Banten"
Program kerja yang pertama yaitu melakukan kegiatan pemilahan sampah organik oleh masyarakat, yaitu bapak-bapak di kantor desa panongan, setelah itu masyarakat melanjutkan untuk membuat eco enzym dari pemilahan sampah tersebut, tujuannya sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan dapat menurunkan efek rumah kaca. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah organik dan  pembuatan eco enzym. Pada kegiatan ini, masyarakat memiliki andil yang besar terutama dalam pemilahan dan pembuatan. Meskipun begitu, masih ada tahapan yang harus dilakukan oleh masyarakat yaitu melihat hasil pembuatan eco enzym, hasil pembuatan eco enzym bisa bermanfaat bagi masyarakat, yaitu untuk cairan pembersih serbaguna, pupuk tanaman, pengusir hama, melestarikan lingkungan.
Eco Enzyme merupakan cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam manis khas yang berasal dari fermentasi pencampuran sampah organik seperti ampas buah, sayuran, gula serta air (air hasil pembuangan AC, air hujan, maupun air keran) fermentasi yang dibuat dapat menghasilkan gas O3 (ozon).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H