Mohon tunggu...
Sri Efriyanti Harahap
Sri Efriyanti Harahap Mohon Tunggu... -

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Memilih Minyak Goreng yang Baik?

28 Januari 2017   18:25 Diperbarui: 28 Januari 2017   18:30 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Minyak goreng adalah salah satu bahan masakan yang sebagian besar ada di dapur rumah tangga. Di Indonesia, minyak goreng tentu saja dipakai untuk menggoreng masakan, berbeda dengan di luar negeri yang juga digunakan untuk salad (salad oil). Menggoreng itu sendiri adalah proses memasak bahan pangan yang menggunakan suhu tinggi dengan bantuan minyak sebagai pengantar panas. 

Ketika menggoreng, salah satu hal yang diharapkan adalah minyak goreng tersebut stabil dan tidak mudah teroksidasi dan cepat berbau tengik. Sebab, ketika minyak teroksidasi maka akan membentuk senyawa radikal bebas dan berbahaya bagi tubuh. Dan perlu diketahui bahwa sebagian kecil dari minyak tersebut diserap oleh bahan pangan yang digoreng, maka kualitas minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng harus baik karena akan mempengaruhi cita rasa masakan.

Saat ini sudah banyak minyak goreng yang beredar di pasaran yang dapat kita pilih. Ada minyak kelapa,  minyak kelapa sawit, minyak canola, minyak biji bunga matahari, minya wijen, minyak zaitun, minyak jagung, minyak kedelai, dan sebagainya. Memilih minyak goreng yang baik dan sehat sangat penting dilakukan karena minyak goreng berpengaruh langsung pada kesehatan keluarga. Minimnya pengetahuan ibu mengenai minyak goreng dapat merugikan keluarga. 

Para ibu biasanya akan berpedoman pada iklan dan promosi yang dilakukan oleh produsen minyak goreng. Padahal beberapa promosi ada yang melanggar norma dan etika bisnis. Contohnya produsen yang memberikan pernyataan bahwa minyak gorengnya tidak mengandung kolesterol. Hal ini memang benar, karena semua minyak goreng yang berasal dari bahan nabati tidak mengandung kolesterol, tetapi fitosterol.

Minyak goreng yang sehat biasanya mempunyai kadar lemak tidak jenuh tunggal yang tinggi (monounsaturated fat) karena merupakan salah satu sumber lemak paling sehat dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Namun bisa berlebihan jika kita memperdebatkan komposisi asam lemak dari minyak goreng yang digunakan. 

Misalnya ada yang menyebutkan bahwa minyak goreng yang mengandung asam lemak tidak jenuh lebih sehat dibanding minyak goreng yang mengandung asam lemak jenuh. Padahal jumlah minyak goreng yang terdapat dalam makanan yang digoreng umumnya sedikit, lalu dalam proses penggorengan akan terjadi kerusakan asam lemak tidak jenuh karena tingginya suhu pada proses penggorengan. Jadi, jumlah asam lemak tidak jenuh yang diharapkan oleh konsumen sebenarnya sangat sedikit.

Mengonsumsi asam lemak jenuh dibolehkan dalam jumlah yang wajar, terlebih jika sumbernya hanya dari makanan yang digoreng dengan jumlah yang sedikit. Kiat memilih minyak goreng yang baik dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti memilih minyak goreng yang jernih, tidak berbau tengik, dan tidak beku. 

Namun minyak goreng yang beku ini juga bukan berarti tidak baik. Minyak goreng yang disimpan di dalam ruang pendingin akan tampak keputih-putihan setelah beberapa lama. Hal tersebut bukan berarti bahwa minyak goreng tersebut sudah rusak, tetapi karena kandungan asam lemak jenuhnya yang cukup tinggi sehingga lebih cepat membeku. Kemudian dalam menggunakan minyak goreng, jangan sampai minyak goreng digunakan berulang kali sehingga warnanya juga semakin gelap. Minyak goreng yang digunakan berulang kali akan membuat struktur kimia minyak goreng tersebut mengalami perubahan, sehingga bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun