Peranan Indonesia dalam konflik Palestina dengan Israel sangat besar. Dalam banyak kesempatan, pemerintah Indonesia dibawah kendali SBY, berkali-kali menyerukan dukungan internasional terhadap Palestina. Pada kesempatan terbaru ini, Indonesia berhasil mendorong Gerakan Non Blok dan OKI untuk lebih serius menyelesaikan konflik tesebut dan memaksa Israel menghentikan serangan terhadap jalur Gaza. Dalam hal penggalangan dukungan internasional, Indonesia berhasil mengungguli Israel.
Dari berbagai sumber terkait hubungan internasional, peran Indonesia tidak pernah dianggap sebelah mata oleh Israel dan sekutunya yaitu Amerika Serikat. Apalagi presiden Barrack Obama yang berasal dari Partai Demokrat, punya pandangan sedikit berbeda dibanding presiden-presiden sebelumnya terkait konflik Israel – Palestina. Sebagian politisi Demokrat AS juga demikian.  Sebuah kondisi yang menguntungkan buat Indonesia dalam upaya diplomasi internasional dukungan buat Palestina.
Menlu Marty Natalegawa pun berkali-kali menyerukan hal tersebut, dan melakukan langkah konkrit antara lain dengan menyelenggarakan pertemuan negara-negara Non Blok di New York, khusus membahas Palestina. Lokasi di New York tentu dengan alasan bahwa efek dari hasil pertemuan akan lebih besar, karena di negara yang selama ini selalu mendukung Israel, yaitu USA. Di kota tersebut juga bermarkas Perserikatan Banga Bangsa, yang selama ini kerap berteriak menentang agresi Israel namun sering kali diabaikan pemerintahan zionis tersebut.
Dalam kacamata saya, peran pemerintahan SBY dalam membantu Palestina di kancah internasional sudah cukup bagus dan optimal. Sudah nyata bahwa negara-negara besar seperti USA, Inggris, Jerman, Perancis dan Rusia, memang kesulitan menyatukan suara terhadap Israel. Mereka – kecuali Rusia – menerapkan standar berbeda terhadap Israel. Ketika negara lain menyerang kawasan lain – sebut saja Korea Utara, maka reaksi negara-negara besar itu sangat keras, bahkan siap mengirimkan pasukan. Begitupun yang terjadi ketika Irak sempat menginvasi Kuwait pada 1991 lalu. Pasukan dari negara besar itu langsung beraksi. Namun ketika Israel yang melakukannya, maka mereka cenderung bersikap pasif.
Indonesia dan sejumlah negara tentu mengaca diri dalam bertindak. Meski geram terhadap aksi brutal Israel, pemerintah SBY pasti memikirkan berbagai dampak ikutan jika melakukan tindakan sepihak yang radikal. Cara terbaik adalah menggalang dukungan internasional untuk menekan Israel menghentikan serangan. Dan itu sudah dilakukan sejak dulu sampai sekarang.... pemerintah Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang diperhitungkan oleh Amerika Serikat dan Israel, terkait penggalangan kekuatan diplomasi tersebut.
Selain pemerintah yang mendukung Palestina dari sisi diplomasi dan materi, pihak non pemerintah pun tidak kalah besarnya mendukung Palestina. Masyarakat kita mendonasikan materi untuk Gaza. Juga serangan dari para ahli internet Indonesia (hacker), yang berhasil melumpuhkan banyak situs internet milik Israel. Di mata Israel, pemerintah Indonesia dan masyarakatnya adalah "musuh" lain di luar Palestina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H