Mohon tunggu...
Pengamat Musik
Pengamat Musik Mohon Tunggu... lainnya -

Hanya seorang manusia biasa yang menyukai kejujuran dan perilaku apa adanya..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fatinomena, Sebuah Anti-Theory..

5 Juli 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:59 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Asslm. Wr. Wb dan salam damai buat rekan2 Kompasioner. Tadaa.. kembali berjumpa dengan saya Pengamat Musik FM pada gelombang yg sama (radio kalee). Btw ini tulisan saya yg kedua, semoga bs lebih baik lagi dr yg pertama. Kali ini saya tidak ingin berpanjang lebar, hanya mecoba untuk menerjemahkan sebuah fenomena langka di jagat industri musik yg mungkin adanya 100 thn sekali (lebay.com). Kenapa fenomena Fatin atau FATINomena saya ungkapkan sebagai Anti-Theory? Karena fenomena tersebut melawan arus yang wajib menjadi panutan / pakem agar sang calon bintang bisa menjadi bintang yg sesungguhhmya dgn album yg laris manis dan fans yg seabrek-abrek.

Ini penjelasannya:

1. Agar bisa top, hrs punya fisik yg oke (dr ujung rambut sampe ujung kaki) klo perlu body mendekati model dengan
penampilan yang "berani" atau minimal nyerempet2 dgn goyangan erotis atau dance. Tp Fatin melakukan hal yg
sebaliknya, dia hanya mengandalkan kenekatan (tanpa teknik vokal) dan suara emas yg langka (muncul 100 thn
sekali, katanya) yang dianugerahi Yang Kuasa dgn hijab yg sederhana tanpa bisa bergaya, melemparkan sebuah
"Grenade" yg sanggup menggoncangkan seantero jagat musik dunia karena ledakannya terdengar sampai
Amerika dan negara-negara lain. Belum pernah ada dalam sejarah musik Indonesia (setahu saya) artis yg baru
muncul utk kompetisi namun bisa menarik perhatian se-massive ini.

2. Agar bisa lebih terkenal dan mempunyai banyak massa yg banyak biasanya diperlukan proses yg cukup lama
sang bintang hrs membangun image-nya secara perlahan-lahan. Namun apa yg terjadi dgn Fatin justru sebalik-
nya. Setelah penampilan fenomenalnya di audisi, maka serta merta terbentuklah sebuah Fanbase bernama
Fatinistic yg sangat loyal dan militan, tanpa dibayar  serta mengikuti kemana saja Fatin pergi untuk konser dan
tersebar diseluruh Nusantara bahkan sampai ke Singapura, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Korea, Jepang,
Amerika dll. Setahu saya (lagi), dalam sejarah musik Indonesia belum pernah ada artis Indonesia yg bisa seperti
ini.

3. Agar bisa exist dan bisa manggung dimana-mana sang bintang harus mempunyai minimal 1 album, tapi Fatin
yg hanya bermodalkan 1 Single "Aku Memilih Setia" sanggup konser dimana-mana dan diundang berbagai
Stasiun TV yg bukan hanya milik MNC Group, tp jg Stasiun2 lain yg non MNC seperti ANTV, Trans 7 (2x) dan
TV One (1 jam bersama Fatin 5 Juli 2013 jam 19.30 <-- Promosi hehehe). Setahu saya (lagi dan lagi) belum ada
artis yg menang kompetisi menyanyi bisa tampil di berbagai Stasiun TV dan bisa manggung dimana-mana dalam
tempo yang sangat singkat (belum sampai 1 bulan).

Sebenarnya ini hanya sedikit tambahan dan di luar topik, ada Hater (you know lah) yg membanding-bandingkan antara idolanya A**** M***** dgn Fatin yg menurut saya sebuah perbandingan yang sangat KONYOL kerena idolanya sudah malang melintang di blantika musik Indonesia dan berkarya selama kurang lebih 20 thn (kalau tdk salah dia menyanyi sejak umur 5 thn ) mau dilebih-lebihkan dgn penghargaan sebrek (tp sayang Go Internasionalnya gagal terus dan katanya bakal ada album yg dibuat agar dia bisa jualan di luar negeri) atas Fatin yg umur karirnya belum sampai 1 bulan dan belum punya prestasi apa2 selain Juara XFI dan Double Platinum Award (walaupun secara kolektif) namun Single-nya msh bertahan di no. 11  iTunes dlm waktu yg cukup lama, menurut saya ini sudah sebuah pencapaian yg luar biasa bagi seorang pendatang baru. So Hater wherever you are, just give our little fairy Fatin more time, and she'll "Pumped Up Kick" your a**

#SalamKelingking

Foyaaah!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun