Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan kognitifnya turut mengealami perkembangan yang pesat.Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah luas, dan dengan meluassnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak. Maka, pada usia sekolah dasar ini daya piker anak berkembang kea rah berpikir konkret, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium belajar.
Perkembangan kognitif menurut Teori Piaget
      Menurut teori kognitif Piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar disebut pemikiran operasional konkrit. Menurut Piaget, operasi adalah hubungan-hubungan logis diantara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan operasi konkrit adalah aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan peristiwa-peristiwaa nyata atau konkrit dapat diukur.
      Pada usia ini, mereka tidak lagi mengandalkan persepsi penglihatannya, melainkan sudah mampu menggunakan logikanya. Mereka dapat mengukur, menimbang dan menghitung jumlahnya.
Menurut pIeget, anak-anak pada masa konkrit operasional ini tealh mampu menyadarii konservasi, yakni kemampuan anak untuk berhubungan dengan sejumlah aspek yang berbeda secara serempak (Johnson & Medinnus, 1974). Hal ini karean pada masa ini anak telah mengembangkan tiga macam proses yang disebut operasi-operasi, yaitu: negasi, resiprokasi, dan identitas.
      Negasi, pada masa pra-operasional anak hanya melihat keadaan permulaan dan akhir dari deretan benda, yaitu pada mulanya keadaannya sama dan pada akhirnya keadaannya menjadi tidak sama.
      Hubungan timbal balik, ketika anak melihat bagaimana deretan dari benda-benda itu diubah, anak mengetahui bahwa deretan benda-benda bertambah panjang tetapi tidak rapat lagi dibandingkan dengan deretan lain.
      identitas, anak pada masa konkrit operasional sudah bisa mengenal satu persatu benda-benda yang ada pada deretan-deretan itu, anak bisa menghitung, sehingga meskipun benda-benda dipindahkan, anak dapat mengetahui bahwa jumlahnya akan tetap sama (Gunarsa, 1990).
 Perkembangan memori
Matlin (1994) menyebutkan empat macam strategi memori yang penting, yaitu: rehearsal, organization, imagery,dan retrieval.
Rehearsal(pengulangan) adalah salah satu strategi meningkatkan memori degan cara mengulangi berkali-kali informasi setelah informasi tersebut disajikan.