Linna juga mengajak para peserta untuk tidak hanya melihat masalah stunting sebagai tanggung jawab pemerintah semata, tetapi sebagai tanggung jawab bersama.
"Setiap dari kita bisa menjadi bagian dari solusi. Pilihan yang kita buat setiap hari di meja makan berkontribusi besar pada kualitas hidup anak-anak kita, dan UMKM bisa menjadi motor penggerak yang mendukung keluarga untuk tetap sehat dan produktif," tambahnya.
Direktur BUMDes Mulur, Adi Prihananto, juga hadir sebagai narasumber kedua dan memberikan materi mengenai peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mendukung UMKM olahan ikan di Desa Mulur.
"Kami di BUMDes siap mendampingi peserta pelatihan ini, dari segi pemasaran, akses permodalan, hingga perluasan jaringan. Dengan adanya sinergi ini, kami optimis usaha olahan ikan bisa berkembang menjadi bisnis yang kuat dan berkelanjutan," tegas Pak Adi.
Dia juga menambahkan bahwa BUMDes Mulur akan memberikan dukungan penuh agar hasil dari pelatihan ini dapat berkelanjutan, tidak hanya sebagai satu periode kegiatan sekali jalan untuk menuju penguatan ekonomi desa.
"Kami akan bantu mereka untuk mengurus legalitas usaha, sertifikasi produk, dan masuk ke pasar yang lebih luas," lanjutnya.
Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala BPD Mulur, Sukirso, yang dalam sambutan maupun di saat diskusi selama pelatihan, menyampaikan dukungan BPD pada inisiasi dan pengembangan UMKM produk olahan ikan ini.
Pada pelatihan ini, pelatihan dikemas dengan metode yang variatif, mulai dari ceramah, diskusi kelompok, hingga presentasi kelompok. Para peserta pun terlihat antusias mengikuti setiap sesi, terutama ketika diminta diskusi tentang motivasi mengikuti pelatihan dan harapan mereka 5-10 tahun ke depan terhadap UMKM Produk Olahan Ikan ini.
Dyah mewakili kelompok yang terdiri dari 4 ibu-ibu PKK menyampaikan dalam presentasinya bahwa kelompoknya ingin menjadi bagian dari UMKM
"Kami ingin menjadi bagian dari UMKM yang memiliki visi dan misi mengedukasi tentang stunting serta dengan adanya sumber daya perairan ikan nila yang sudah ada di Waduk Mulur, diharapkan dapat mempermudah kami mengelola dan mendalami ilmu tentang pengolahan ikan," tuturnya.
Sementara itu Sri dan kelompoknya berharap lebih jauh, 5-10 tahun ke depan mereka dapat memotivasi anak-anak di Indonesia untuk gemar makan ikan dan produk olahan ikan UMKM mereka dapat menembus pasar dunia.